Senin, 28 November 2011

Waktu dan Proses Keberhasilan

Waktu dan Proses Keberhasilan

Tidakkah kamu sadar kamu dikejar waktu
Tidakkah kamu pahami kamu menjadi objek dari system
Tidakkah kamu ketahui bahwa kamu korban dari semua manifestasi kaum elite

Sistem yang mengatur hidupmu
Sistem yang mengatur keseharianmu
Sistem yang mengatur aktivitasmu

Tidakkah kamu sadar tentang semua hal itu?

Mengeluhkah kamu?
Menyesalkah kamu?
Bermimpikah kamu?

Saat semua yang kau proses tak menuju kata berhasil
Saat semua yang menjadi prioritasmu tak lagi nyata adanya
Ini proses, proses dimana kamu kelak menjadi sosok keberhasilan

Trilogi tentang Mimpi

Trilogi tentang Mimpi

Dapatkah kamu menggali sebenarnya apa itu mimpi?
Dapatkah kamu mengerti apa arti mimpi yang sebenarnya?
Dapatkah kamu menjawab mimpi-mimpi yang pernah kamu temui?

Mimpi tentang bagaimana kamu hidup
Mimpi tentang bagaimana kamu di masa nanti
Mimpi tentang bagaimana kamu menemui harapan-harapanmu

Pencinta Mimpi
Tahukah kamu seorang pecinta mimpi?
Dialah seorang pejuang mimpi

Karena dengan mimpi yang dimilikinya dia memperjuangkannya untuk manjadi kenyataan
Mimpi awal hidupnya
Mimpi awal keberhasilannya

Jangan kau takut untuk bermimpi
Jangan kau takut menyikap mimpi
Segeralah kau bermimpi

Pesta Ketamakan

Pesta Ketamakan

Lihat saja mereka tertawa
Inilah Nyatanya
Reformasi Keterpurukan

Ayo mengertilah bahwa kami bukanlah pengikut kalian
Sadarlah kami memerlukan kepedulian kalian

Bergegas mengerti kami yang butuh kalian
Segeralah sudahi segala ketamakan
Mengerti kami yang butuh pembuktian

Haus kejujuran, haus kepedulian, haus pembuktian

Ayo bekerja sama demi kebaikan
Mencoba saling mengerti arti kepedulian
Jangan pergi jika kami meminta pembuktian



Jangan menyalahkan, tapi hadapi dengan kekuatan dan keikhlasan

Mencari Arti Keberhasilan

Mencari Arti Keberhasilan

Kapan keberhasilan kita raih?
Kapan keberhasilan dapat kita temui?
Kapan keberhasilan dapat menghampiri kita?

Tersenyum itu berhasil
Proses itu keberhasilan yang nyata
Hidup itu contoh keberhasilan

Berjuang itu mimpi yang indah
Berjuang itu mimpi yang nyata
Berjuang itu mimpi yang berhasil

Tentang hidup berjuanglah karena itu proses menemui keberhasilan
Tentang hidup pandailah berproses dengan rasa bersyukur karena itu teman keberhasilan
Tentang hidup yakinilah karena kelak kan kau temui keberhasilan

Konsistensi Tentang Kehidupan

Konsistensi Tentang Kehidupan


Jatuh itu indah
Jatuh itu awal
Jatuh itu bangkit

Pekat itu raib
Pekat itu Gelap
Pekat itu Jujur

Menari dengan landai
Menari dengan senyum
Menari dengan tawa

Hidup itu berjuang
Hidup itu teratur
Hidup itu pemisalan

Semua jalan berliku
Semua jalan naik dan turun
Semua jalan tak seimbang

Harus ada yang searah
Harus ada yang sejalan
Harus ada yang seimbang

Kekuatan untuk berbagi

Kekuatan untuk berbagi

Berbagi itu indah
Berbagi itu ikhlas
Berbagi itu nyata

Berbagi itu kuat
Berbagi itu rukun
Berbagi itu kasih

Kelemahan menjadi kekuatan
Kelemahan menjadi persatuan
Kelemahan menjadi ketarkaitan

Kekuatan menopang hidup
Kekuatan menopang kegagalan
Karena kita kuat dengan berbagi

Kamu terhadap Negara mu

Kamu terhadap Negara mu

Termasuk apakah kamu?
Kaum apatis kah?
Pedulikah terhadap negaramu?

Terkenangkah kamu atas keberanian “Gie”
Atas perjuangan “Dekker”
Sadarkan tentang persoalan yang ada di Negara ini?

Perjuangan ini masih berjalan
Kebebasan berpendapat dengan tujuan pembangunan
Negara ini jadi sandaran perjuangan
Aku dan Negara ku

Diambang tanpa batas ku tanyakan masa depan negriku yang kini di ambang penguaaan kaum elit yang tak lagi mengerti arti tentang kepedulian.

Hidup mu Kertas Harianmu

Hidup mu Kertas Harianmu

Tanpa kamu menulis
Tanpa kamu mencatat
Tanpa kamu merekam

Apapun yang kamu lakukan
Dimana pun kamu berada
Kapan pun kamu menghembuskan nafas

Buku harianmu terus berjalan, mencatan semua proses hidupmu, dan merekam tanpa ada yang terlupakan sedetikpun dan apapun yang kamu lakukan

Berlari mengejar apa yang kamu lakukan, menyusul langkahmu menyusuri kehidupan, menapaki waktu demi waktu.

Hidup mu kertas harianmu, tanpa sadar ia mengikutimu……..

Berbicara Tentang Alam

Berbicara Tentang Alam

Alam ini mulai berbicara
Berbicara tentang hal yang mengganggunya
Semua gusar mendengarnya

Alam bagai raja sang penguasa
Berbincang dengan gurauan angin nan semerbak
Menjadi syair atas puisi nan merdu
Alam menyibak rahasia besar

Tentang mimpi akan peristiwa besar
Alam nan damai mulai menyeruak
Menjadi saksi atas kejayaan perusak nan terkapar
Alam sedang kembali berbincang

Alam menjadi gusar
Keterbelakangan tentang prilaku yang tanpa cermin kasih sayang
Hijau nan lagi rupawan, Hijau hanya sebuah impian
Tolonglah mengerti tentang kami hai perusak alam

Ambang Keberhasilan

Ambang Keberhasilan

Semua ada batasannya
Semua ada keterkaitannya

Ini tentang ambang dimana kamu mengerti arti keberhasilan

Tentang upaya jika kamu mulai bosan, mulai tak terkendali, dan mulai tak mengerti lagi kapan akan menemui keberhasilan

Bila kamu merasa gagal
Bila kamu merasa sukses

Bila mungkin kamu kecewa
Sadarlah semua itu proses untuk kamu menuju kemenangan……………..

Jadi, jangan pernah merasa jatuh
Jangan pernah merasa lelah
Jangan pernah merasa salah

Salah itu adalah proses menjadi benar
Tanpa salah kamu tak akan jadi pemenang
Tanpa salah kamu tak akan jadi seorang yang besar

Semgangat lah kamu
Hadapi semua hari
Indah kan kamu dapati

Jumat, 18 November 2011

Pengawasan

Pengawasan

Setelah sebuah badan usaha sudah didirikan, langkah selanjutnya adalah mengawasi jalannya kelangsungan badan usaha. Well, kali ini kita simak yuk pembahasannya………

Pengawasan adalah suatu usaha sistematis oleh manajemen bisnis untuk membandingkan kinerja dengan standar, rencana, atau tujuan, yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk menentukan apakah kinerja sejalan dengan standar tersebut untuk mengambil tindakan penyembuhan yang diperlukan dengan seefektif dan seefesien mungkin di dalam tujuan perusahaan.
Kontrol adalah membuat sesuatu terjadi seperti yang telah direncanakan. Proses-proses pengawasan:
1. Pengukuran Kinerja
2. Membandingkan kinerja yang diukur dengan standar
3. Mengambil tindakan koreksi

Jenis-jenis Pengawasan:
1. Pengawasan yang bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan
2. Pengawasan umpan balik

Kekuasan total dari seorang kewirausahaan:
1. Kekuasan posisi
2. Kekuasaan pribadi

Alat-alat pengawasan:
1. Manajemen Pengecualian
2. Analisa pulang pokok
3. Analisa Rasio

Jenis-jenis rasio:
1. Rasio likuiditas
2. Rasio leverage
3. Rasio Aktivitas
4. Rasio profitabilitas
5. Rasio keuntungan terhadap asset total

Bagaimana, materi-materi yang telah kalian dapat, Cukup banyak kan untuk menggambarkan bagaimana sikap dan ilmu apa saja yang harus dimiliki kalian untuk menjadi seorang wirausahawan. Oke, terima kasih yang sudah membaca. Good luck buat kita semua semoga bisa menjadi seorang wirausahawan yang berhasil. Caoiooo… Semangat.

Sumber: http://elearning.gunadarma.ac.id

Komunikasi

Komunikasi

Seorang wirausahawan juga dituntut untuk mampu berkomunikasi dengan baik. Nah, materi yang kali ini akan kita bahas pas banget neh, yakni tentang komunikasi. Well, langsung aja kita simak yah…….

Mempengaruhi
Mempengaruhi adalah proses mengarahkan aktivitas-aktivitas organisasi pada arah yang tepat.

Komunikasi
Proses berbagi informasi dengan individu-individu lainnya.

Komunikasi interpersonal
1. Bagaimana komunikasi interpersonal berjalan
2. Hubungan antara umpan balik
3. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi Interpersonal Verbal dan non Verbal
1. Komunikasi interpersonal dalam organisasi
2. Komunikasi Organisasional Formal
3. Tipe Organisasional Formal
4. Pola komunikasi Organisasional Formal
5. Komunikasi Organisasional Informal
Sumber: http://elearning.gunadarma.ac.id

Pembuat Keputusan

Pembuatan Keputusan

Sebagai seorang wirausahawan yang secara langsung memimpin badan usaha yang sedang didirikan tentunya harus dapat menjadi seorang pembuat keputusan yang bijak. Namun ada kalany sangat sulit untuk menyelesaikan permasalahan yang begitu rumit. Ok, kali ini agar kita para calon wirausahawan dapat menjadi pembuat keputusan yang baik, kita simak yuk ulasan mengenai materi pembuat keputusan. Let’s cek this out……….

Keputusan adalah suatu pilihan yang dibuat diantara satu atau lebih alternatif yang tersedia. Jenis-jenis keputusan antara lain:
1. Keputusan terprogram
2. Keputusan tidak terprogram

Unsur-Unsur Kondisi Keputusan:
1. Keadaan asal mula
2. Pembuat keputusan
3. Orientasi Penerimaan
4. Orientasi Eksploitasi
5. Orientasi Penimbunan
6. Orientasi Pemasaran
7. Tujuan-tujuan yang harus di capai
8. Alternatif yang relevan
9. Susunan atau peringkat alternative
10. Pilihan Alternatif

Proses Pembuatan Keputusan:
1. Identifikasi masalah yang ada
2. Mendaftar alternative yang mungkin untuk memecahkan masalah ini
3. Memilih alternative yang paling bermanfaat untuk memecahkan masalah
4. Mengfungsikan alternative ke dalam tindakan
5. Mengumpulkan umpan balik

Kondisi Pembuatan Keputusan:
1. Kondisi Kepastian Sepenuhnya
2. Kondisi Ketidak pastian sepenuhnya
3. Kondisi Resiko


NYam, nyam banyak juga yah kawand materinya… Hemf gimana nambah ilmu kalian kan… Oke kita istirahat dulu tapi jangan kawatir nanti kita ketemu lagi di pembahasan berikutnya. Oke,,,,see you….!
Sumber: http://elearning.gunadarma.ac.id

Pengembangan Organisasi

Pengembangan Organisasi

Organisasi yang kita jalankan tentu akan mengalami perkembangan, nah dalam perkembangan itu kita memerlukan ilmu agar dapat menjalankannya dengan baik.

Tujuan Organisasi adalah target kea rah mana sistem manajemen terbuka diarahkan. Arti penting tujuan organisasi adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan Keputusan
2. Efisiensi Organisasi
3. Konsistensi Organisasi
4. Evaluasi Kinerja

Tipe tujuan organisasi terdiri dari, tujuan organisasi dan tujuan individu. Tujuan organisasional adalah target resmi dari organisasi dan ditetapkan untuk membantu organisasi mencapai maksudnya.. Tujuan Individu adalah tujuan pribadi yang ingin dicapai oleh setiap anggota organisasi sebagai hasil aktivitasnya dalam organisasi.

Bidang-bidang tujuan organisasi::
1. Bekerja dengan tujuan organisasi
2. Penentuan tujuan organisasi
3. Pngembangan hierarki tujuan

Nah itu pokok-pokok pembahasannya kawand, gimana banyak yah pembahasannya… Ok nanti kita sambung lagi yahhhhhhhh terimakasi bagi yang sudah membaca………..
Sumber: http://elearning.gunadarma.ac.id

Motivasi

Motivasi sangat diperlukan bagi seorang wirausahawan, motivasi yang baik dapat menambah semangat juang dari seorang wirausahawan. Kali, ini topik pembahasan kita mengenai motivasi. Well, langsung aja disimak yahhhhhh……….

Model Motivasi
1. Model Kebutuhan Tujuan
2. Model Ekspektasi Vroom
3. Model Porter-Lawler

Uraian Hierarki Kebutuhan
Lima kebutuhan manusia menurut Maslow:
1. Kebutuhan Fisiologis
2. Kebutuhan Keamanan
3. Kebutuhan Sosial
4. Kebutuhan Harga Diri
5. Kebutuhan Diri

Sumber: http://elearning.gunadarma.ac.id

Tanggungjawab

Sebagai seorang wirausahawan, tentunya kita dituntut untuk memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. Well, pembahasan kali ini kita akan mengulas tentang materi tanggung jawab. Okey, let’s cek this out…………….

Tanggung jawab adalah kewajiban untuk melaksanakan aktivitas yang dibebankan. Tiga bidang yang berhubungan dengan tanggung jawab, pembagian aktivitas kerja, menegaskan aktivitas kerja dari mananjemen, dan bertanggungjawab.

Wewenang adalah hak untuk melaksanakan atau memerintah.
Jenis-jenis wewenang meliputi, wewenang lini, wewenang staf, dan wewenag fungsional.

Pokok-pokok pembahannya meliputi pembahasan yang telah dijelaskan di atas kawand, bagaimana tidak sulita kan menjadi seorang wirausahawan yang memiliki sikap tanggung jawab yang baik. Oke, dari pembahasan ini muda-mudahan kalian dapat menambat tambahan ilmu yah, Terimaksi bagi yang sudah membaca………..Sampai ketemu lagi di pembahasan selanjutnya ya……..

Sumber: http://elearning.gunadarma.ac.id

Kepemimpinan

Selain harus memiliki cara pengorganisasian yang baik, suatu wiraswastawan juga harus memilki jiwa kepemimpinan yang baik. Oke, materi kita pada pembahasan kali ini adalah tentang materi kepemimpinan. Langsung aja kita simak yahhhhhh……….

Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian suatu tujuan tertentu.

Perilaku Kepemimpinan
a. Berorientasi pada tugas yang menetapkan sasaran, merencanakan dan mencapai sasaran.
b. Berorientasi pada orang, yang memotivasi dan membina hubungan manusiawi.

Aktivitas dari wirausahawan efektif:
1. Dari segi sikap kepada bawahan
2. Dari segi teknologi, perencanaan, dan seleksi.
3. Dari segi standar dan penilaian kerja.
4. Dari segi fungsi penghubung
5. Dari segi memberikan balas jasa dan hukuman.

Penedekatan-Pendekatan Kepemimpinan
1. Pendekatan Sifat
2. Pendekatan Situasi

Penentuan bagaimana membuat keputusan sebagai seorang pemimpin
1. Kekuatan-kekuatan dalam diri wirausahawan.
2. Kekuatan-kekuatan pada bawahan

Sumber:
Sumber: http://elearning.gunadarma.ac.id

Pengorganisasian

Apa kabar semuanya……..well, kali ini topik pembahasan kita membahas tentang organisasi yang dibutuhkan dalam suatu badan usaha. Langsung aja ya let’s cek this out….

Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manajemen.

Perencanaan pengorganisasian dapat didasarkan dari pedoman pengorganisasian yang ada. Pedoman pengorganisasian dapat dilihat pda 16 Garis Besar Pedoman Pengorganisasian menurut Hendry Fayol.

Fungsi Pengorganisasian
Mempertahankan hubungan antara semua sumber daya-sumber daya organisasional dengan menunjukkan semua sumber daya-sumber daya mana yang akan digunakan untuk aktivitas tertentu.

Proses pengorganisasian
1. Tercermin dalam rencana-rencana dan tujuan-tujuan.
2. Menetapkan tugas-tugas poko.
3. Membagi tugas-tugas pokok dalam kedalam subtugas-subtugas.
4. Alokasi sumber daya-sumber daya dan pengarus bagi subtugas-subtugas.
5. Mengevaluasi hasil dari strategi pengorganiasian yang diimplementasikan.

Struktur
Tujuan struktur: memperlancar penggunaan tiap sumber daya, baik secara individu maupun secara kolektif, ketika sistem manajemen ingin mencapai tujuannya.

Struktur Formal dan Informal
Struktur Formal: Hubungan antara sumber daya-sumber daya organisasional seperti yang diuraikan oleh manajemen.
Struktur Informal: pola hubungan yang berkembang karena keberadaan organisasi informal.

Sumber:
Sumber: http://elearning.gunadarma.ac.id

Weits, banyak yah materinya kali ini….oke lain kali kita bertemu lagi yah dengan pembahsan selanjutnya… Tetap semangat!!!!!

Sumber: http://elearning.gunadarma.ac.id

Perencanaan

Hehehe balik lagi neh kita, kali ini kita melanjutkan materi pembahasan tentang perencanaan. Well, langsung aja kita simakkk yahhhh…….

Keuntungan:
“Wiraswastawan beroruientasi ke masa depan”
Kerugian:
“Harus membagi waktu untuk perencanaan waktu untuk fungsi manajemen lainnya”

Jenis-jenis Perencanaan:
1. Perencanaan Strategis
2. Manajemen Strategis
3. Perencanaan Taktis

Langkah-langkah proses perencanaan:
1. Menyatakan tujuan organisasi
2. Memilih berbagai cara alternatif
3. Mengembangkan premis
4. Memilh alternatif terbaik
5. Pengembangan rencana
6. Memfungsikan rencana-rencana

Pendekatan-pendekatan dalam perencanaan:
1. Pendekatan probabilitas tinggi
2. Pendekatan Maksimasi
3. Pendekatan Adaptasi
4. Pendekatan mana yang harus digunakan

Hemffffff, banyak yah pokok pembahasannya, oke kita istirahat dulu yah. Tapi, jangan kawatir nanti kita lanjut lagi okeeeeeeeeeee….
Sumber: http://elearning.gunadarma.ac.id

Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia

Halllllllllllooooo, ketemu lagi neh kita, kali ini topic pembahasan kita mengenai materi tentang Sumber daya. Well, langsung aja yuk kita simak……..
Perekrutan Sumber Daya:
1. Perekrutan
2. Seleksi
3. Pelatihan
4. Penilaian hasil kerja

Sumber daya dari sumber daya manusia:
1. Sumber dari dalam organisasi
2. Sumber dari luar organisasi
• Pesaing
• Badan Penempatan Kerja
• Pembaca dari terbitan-terbitan tertentu
• Lembaga-lembaga pendidikan
3. Seleksi
4. Testing
5. Pusat-pusat penilaian
6. Pelatihan
7. Penentuan Kebutuhan Pelatihan
8. Perancangan program Pelatihan
9. Teknik Penyaluran Informasi



Teknik Pengembangan Pelatihan
1. Teknik dalam jabatan
2. Teknik ruang kelas
Evaluasi Program Pelatihan
Penilaian Hasil Kerja

Sumber: http://elearning.gunadarma.ac.id

Berakhirnya Usaha

Berakhirnya Usaha………

Emang sih kita selalu mengharapkan usaha yang kita jalankan untuk selalu sukses, tapi ya seperti dunia yang berputar tentunya ada kalanya kita jatuh dan berada di bawah…
Well, kali ini kita lihat cara mengatasinya……

1. Kepailitan, cara mengatasinya:
a. Likuidasi
b. Reorganisasi
2. Strategi Selama Reorganisasi
3. Faktor-faktor mengurangi kegagalan bisnis
• Menghindari optimism berlebihan
• Membuat rencana yang baik
• Membuat proyeksi arus kas yang baik
• Berada di depan dalam pasar
• Mengidentifikasi hal-hal yang pernah ditekankan
4. Tanda-tanda kepailitan
• Kelalaian manajemen keuangan
• Direktur tidak bisa mendokumentasikan transaksi besar
• Pelanggan diberikan potongan harga tinggi
• Kontrak yang diterima tidak sesuai jumlah standar
• Bank meminta elunasan hutang-hutangnya
5. Belajar dari kesalahan:
a. Kebutuhan bagi penelitian pasar
b. Kapitalisasi awal lebih besar
c. Keterampilan usaha lebih besar

Wah, banyak juga yah point pembahasannya…..hemfffffff oke deh kalo gitu……nanti kita sambung lagi yak pembahasannya….

Sumber: http://elearning.gunadarma.ac.id

Kamis, 17 November 2011

Rencana-Rencana Pemasaran

Rencana-Rencana Pemasaran

Hai..hai…hai…, balik lagi neh kita di pembahasan tentang kewirausahaan. Well, kali ini kita bakalan ngebahas tentang rencana-rencana pemasaran. Okeh, let’s cek this out………

Perencanaan
• Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi bisa mencapai tujuannya.
• Tujuan perencanaan terdiri dari dua jenis, yaitu protectif, dan affirmativ.
• Perencanaan berfungsi untuk mendapatkan keuntungan maksimal.

Analisa Lingkungan
• Perekonomian
• Kebudayaan
• Teknologi
• Permintaan
• Persoalan hukum
• Persaingan
• Bahan Mentah




Faktor Internal
• Sumber Daya Finansial
• Manajemen
• Pemasok
• Sasaran dan Tujuan

Bauran Pemasaran
• Produk atau jasa
• Penentuan harga
• Distribusi

Batasan Rencana Pemasaran
• Peramalan
• Memperoleh Informasi yang Dibutuhkan
• Kendala Waktu
• Koordinasi Proses Perencanaan
• Implementasi Perencanaan Pasar

Oke, degh pelan-pelan aja yah belajarnya…., nanti kita sambung lagi pembahasannya……..terimakasih sudah membaca……!!!!!!

Sumber: http://elearning.gunadarma.ac.id

Minggu, 06 November 2011

Hak Guna Paten dan Pemasaran

Hak Guna Paten dan Pemasaran
Hehehehe, balik lagi ni kita………gak bosen-bosen untuk menambah ilmu sebelum terjun langsung menjadi seorang wirausahawan. Well, part kali ini kita bakalan ngebahas hak paten, apa itu hak paten dan kenapa menjadi penting. Oke disimakkkkkk yuk agan dan sista…
Apa si hak paten ituuuuuuuuuu?
Hak paten adalah perusahaan atau distributor tunggal dari produk yang mempunyai merk dagang memberikan hak eksklusif kepada perusahaan, distributor, pengecer independent dengan imbalan pembayaran royalty dan menyesuaikan diri dengan prosedur operasi standar.
Keutungannnnnnnnya apa sihhhhhh?
Wirausahawan tidak perlu pusing dengan hal yang berkaitan memulai usaha baru.

Resiko menggunakan franchising:
Selalu ada resiko dalam setiap hal, misalnya saja penggunaan franchising. Untuk itu kita memerlukan cara untuk meminimasi kegagalan, yaitu:
1. Melakukan evaluasi diri
2. Meneliti franchising

Selain pembahasan di atas proses go publik dari usaha yang didirikan juga perlu, karena berguna untuk memperluas target pasar dan menambah relasi kerja.
Sumber: http://elearning.gunadarma.ac.id

Evaluasi Peluang Usaha Baru

Evaluasi Peluang Usaha Baru

Kita harus mengatahui apakah usaha yang kita jalankan layak atau tidak, karena apabila dibiarkan terus nantinya akan mengakibatkan kerugian, ataupun semakin lama akan mengakibatkan kebangkrutan. Atas hal ini kita harus dapat mengidentifikasi masalah yang akan timbul, masalah-masalah yang akan mengakibatkan kegagalan tersebut antara lain:
a. Pengetahuan pasar yang tidak memadai
b. Kinerja produk yang salah
c. Usaha pemasaran dan penjualan produk yang tidak efektif
d. Tidak disadarinya tekanan persaingan
e. Keusangan produk yang terlalu cepat
f. Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat
g. Kapitalisasi yang tidak memadai

Dua langkah analisa kelayakan teknis:
1. Identifikasi spesifikasi teknis penting
2. Uji coba produk atau jasa untuk menemukan apakah ia memenuhi spesifikasi kerja.


Penilaian peluang-peluang pasar, dapat dilakukan dengan:
1. Analisa potensi pasar
2. Identifikasi pasar potensial
3. Estimasi hubungan harga
4. Sumber informasi pasar
5. Peranan Uji coba pasar
Pembahasan selanjutnya, adalah analisa kelayakan finansial. Dalam analisa kelayakan finansial ada beberapa hal yang harus diketahui dan dipelajari, yaitu:
1. Kebutuhan finansial total
2. Sumber daya finansial dan biaya-biayanya
3. Aliran kas yang harus diantisipasi
4. Pengembalian inestasi yang diantisipasi

Kemampuan Organisasi
Organisasi juga merupakan salah satu aspek pendukung yang sangat berperan dalam kelangsungan jalanya suatu badan usaha. Diperlukan pembagian kerja yang sesuai dengan masing-masing keahlian dari para anggota dalam suatu pendirian usaha. Untuk itu diperlukan susunan organisasi yang baik dan kuat untuk menciptakan sinkronisasi yang baik dengan kemajuan usaha.
Sumber: http://elearning.gunadarma.ac.id

Identifikasi Peluang Usaha Baru

Hey guys masih inget kan kita pernah ngebahas part mengenai gimana caranya jadi wirausaha. Well, sekarang kita tambah pengetahuan kita lagi yuk untuk menjadi the next wirausahawan berikutnya, oke kita simak pembahasannya yukkkkkk….

Identifikasi Peluang Usaha Baru
Seorang wiraswastawan harus jeli melihat segala peluang yang ada, karena itu bisa menjadi patokan awal untuk mendirikan sebuah usaha baru. Peluang tersebut biasanya dapat timbul dari:
a. Konsumen
b. Perusahaan yang sudah ada
c. Saluran distribusi
d. Pemerintah
e. Penelitian dan Pengembangan

Guys, selain itu ada juga ni hal-hal lain yang bisa ngedatengin ide untuk ngebuat suatu usaha baru, misalnya:
a. Kebutuhan akan sumber pengetahuan
b. Hobi
c. Trend yang sedang terjadi
d. Kekurangan dari produk yang ada
e. Produk yang belum diciptakan
f. Pemanfaatan dari produk lainnya

Orientasi Pemasaran:
Produk yang nantinya kita akan lepas dipasaran tentunya harus mempunyai target pasar yang jelas dan daya saing yang tangguh terhadap pesaingnya. Hal ini tentunya sangan penting untuk dilakukan mengingat hal ini yang akan mempengaruhi kelangsungan hidup dari usaha yang kita jalankan.

Kegagalan Memilih Peluang
Sebagai seorang pendatang bari, tentu tidaklah selalu memulus untuk selalu memulai suatu pendirian usaha, ada saja hal-hal yang menyebabkan datangnya permasalahan, kita wajib mengidentifikasi dan meramalkan dari mana kira-kira masalah akan datang, contonya seperti:
a. Kurangnya Objektivitas
b. Kurangnya kedekatan dengan pasar
c. Pemahaman tentang kebutuhan yang tidak memadai
d. Diabaikannya kebutuhan finansial
e. Kurangnya diferensiasi produk
f. Pemahaman terhadap masalah hukum yang tidak memadai
g. Peluncuran usaha baru
Wah, berbobot ya materinya semoga bisa jadi masukan lagi untuk kita-kita muda mudi yang pengen banget jadi wiraswastawan………Wokeeeeee disimak ya!
Sumber: http://elearning.gunadarma.ac.id

Pembiayaan Usaha Baru Yang Berkembang

Pembiayaan Usaha Baru Yang Berkembang

Balik lagi ni sama pembahasan mengenai wiraswasta. Kali ini topik kita bakalan ngebahas tentang modal dan waktu saat kapan modal kembali. Modal adalah salahsatu hal yang penting yang dihadapi oleh usahawan saat ingin melakukan pendirian usaha. Banyak usahawan yang tidak semua modalnya didapatkan dari modal sendiri. Kebanyakan dari mereka meminjam sebagian dari pemodal-pemodal lain.
Tapi, ada saja kesulitan saat pencarian modal. Nah, sekarang perlu kita diselidiki apa saja penyebab sulitnya para usahawan mendapatkan modal.
a. Kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan
b. Kegalalan perusahaan untuk menindak lanjuti
c. Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis
d. Preferensi dari pemodal
e. Kurangnya hubungan dari sumber-sumber modal

Okey, selanjutnya ada tiga tahapan pendanaan, yaitu:
a. Pendanaan tahap awal
b. Pendanaan pengembangan
c. Pembiayaan akuisisi dan leveraged buyouts

Setelah modal didapatkan, dan pendanaan telah dilakukan. Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah menghitung kapan modal yang telah digunakan untuk pendanaan akan kembali. Penentuan pengembalian modal ini dapat diketahui dengan menggunakan beberapa tools alat hitung, misalnya seperti perhitungan break event point.
Beberapa istilah yang harus diketahui dalam melakukan perhitungan waktu pengambalian modal adalah sebagai berikut:
a. Biaya Tetap
b. Biaya Variabel
c. Biaya Total
d. Pendapatan Total
e. Keuntungan
f. Kerugian
g. Titik pulang pokok

Okey, pembahasan tentang modalnya….Lain kali kita sambung lagi dengan pembahasan lainnya….See you next time guuuuuuys!!
Sumber: http://elearning.gunadarma.ac.id

Selasa, 18 Oktober 2011

Semangat Untuk Kita

Senyuman ibu sungguh begitu berarti
Kadang aku berfikir ….
Aku seperti robot yang harus dijalankan oleh sebuah sistem
Sistem yang bernama kehidupan
Sistem dimana kita sebagai manusia harus terbangun di pagi hari
Lalu mencari penghidupan dengan belajar
Pencarian ilmu untuk nantinya dapat hidup dengan nyaman

Merasa letih dan bosan
Penat dengan segala aktivitas yang datar
Tambah lagi siklus yang monoton
Harus dan harus dijalani
Demi kelayakan di masa depan

Entah karena apa aku menyadari suatu hal
Tentang bagaimana kita mensyukuri hidup
Nikmat yang tanpa sadar telah Tuhan curahkan
Kehidupan yang tidak kosong
Bersistem dan lurus
Tak terputus

Jawabannya satu karena aku inginkan sebuah senyuman manis nan bahagia di bibir manis ibuku. Itulah semangatku dan penyejuk dahaga jiwaku

Mahasiswa yang Pintar “Wajib Kreatif”

Orang yang pandai belum tentu mempunyai kreatifitas yang tinggi. Ada orang yang pintar tapi tidak kreatif sebaliknya orang yang kreatif tetapi belum tentu pintar. Seorang mahasiswa dituntut kreatif, kreatif di sini cakupannya lebih luas. Kreatif dapat diartikan memberikan terobosan baru, menyelesaikan masalah, ataupun mengabdikan diri dengan kemampuan yang dimiliki di tengah-tengah masyarakat.
Nah, untuk melatih dan menciptakan itu semua ada program yang udah dikenal banget nih guys, sama kita-kita para mahasiswa. To the point aja deh, program yang udah banyak dikenal sama mahasiswa ini dikenal dengan sebutan PKM yang kepanjangan dari Program Kreatifitas Mahasiswa. Seperti namanya program ini dicetuskan oleh Dikti dengan upaya untuk menciptakan mahasiswa yang ber-skill dan terampil.
Well, tadi kan kita uda bahas ya kalo kreatifitas ini tuh cakupannya luas. Jadi, kita dapat memilih bidang mana yang kita sukai. Program kreatifitas ini juga membebaskan kita supaya kita dapat memilih bidang apa yang kita sukai. Ada yang di bidang penelitian yang disebut sebagai PKM-P. Ada juga nih program buat kawan-kawan yang pengen coba buat teknologi baru yaitu program kreatifitas teknologi atau yang biasa disebut PKM-T. Buat kawan-kawan yang mau belajar jadi wirausahawan muda aihhh jadi pengusaha kecil gitu juga bisa nih ikutan PKM-K. Banyak kan cakupannya heheheh.
Selain hal-hal tersebut kita juga bisa loh turun langsung di tengah-tengah masyarakat untuk membantu persoalan yang ada, mahasiswa kan dikenal dengan kalangan intelektual jadi ya sudah sewajarnya dapat membantu persoalan yang ada di tengah masyarakat, ya gak?...kan kita juga dituntut untuk dapat berkomunikasi dengan baik bukan?. Oke deh kamu-kamu pecinta sosialita bisa gabung di program kreatifitas pengabdian masyarakat yang disingkat PKM-M. Lanjut lagi deh, ada lagi PKM-KC yang ngebahas tentang IPTEKS, PKM-AI buat kamu-kamu yang suka buat tulisan ilmiah, sama PKM-GT yang suka nuangin gagasannya di karya tulis. Wah, wah wah banyak ya….Jadi, tinggal pilih deh PKM apa yang sesuai sama bidang yang kamu suka, siapa tau kamu yang jadi pemenangnya…Amiennn.
Kalau pun belum lolos gak papa kok yang itung-itung kamu latihan nulis proposal yang baik. Kaya pepatah aja nih sob, bisa karena terbiasa aihhhh mantaffff banget kan artinya. Buat diriku pribadi sih pernah coba buat dua judul nih dengan bidang cakupan PKM yang berbeda. Pertama aku pernah buat PKM-P yaitu penelitian tentang sampah plastik yang bisa digunkan buat desain alat-alat perkakas rumah tangga. Kedua tentang pengabdian ke masyarakat aku punya usulan buat sistem keamanan parkir. Ya, meskipun belum berhasil tapi aku tetep bersukur. Percaya deh banyak banget manfaat yang kita dapet dari ngebuat proposal kreatifitas ini.
Kerja tim yang kuat dan solid juga dibutuhin nih sob, masalahnya kan kita berkelompok jadi yah harus solid. Di sini juga sob dilatih bagaimana cara kita bersosialisasi, beranalisa, sopan menyatakan pendapat dan berdikusi juga berdebat yang baik. Hal ini dimaksudkan agar jangan sampai ada kawan satu tim kita yang jadi gak enak hati sob. Hahaha,…..Well, kalo gitu ayo langsung aja kita ikutan PKM, buat info aja nieh awal tahun nanti akan ada lagi pendaftaran buat PKM-GT sama PKM-AI. Keep spirit sob, and God Bless.

Kamis, 13 Oktober 2011


“Seorang Peternak Ikan Lele”

Sumber: www.sentrakukm.com

Tentunya banyak yang ingin menjadi seorang wirausahawan, pada pembahasan sebelumnya kita telah melakukan pembahasan tentang bagaimana jika ingin menjadi seorang wirausahawan. Well, sekarang kita bayangkan yuuk gimana kalo kita jadi seorang wirausahawan…………Nah, di sini saya membayangkan jika menjadi seorang peternak ikan lele. Langsung aja yuk kita simakkk…..

Ikan Lele
Lele adalah jenis ikan yang mudah untuk dibudidayakan. Lele dapat hidup di tempat yang sedikit kandungan oksigennya. Biaya pembudidayaan ikan lele pun tidak besar. Lele pun dapat dibudidayakan di beberapa tempat seperti di tong-tong plastik besar, di kolam-kolam yang dilapisi terpal, ataupun langsung di kolan dengan alas lumpur. Keinginan saya untuk menjadi seorang peternak lele adalah karena saya sangat menyukai jenis ikan ini.
Hal ini dikarenakan lele adalah jenis ikan yang berduri di bagian tengah saja, sehingga tidak menyulitkan pada saat mengkonsumsinya. Selain itu daging lele yang kenyal dan gurih juga menambah kenikmatan saat mengkonsumsinya. Lele juga merupakan bahan pakanan olahan yang dapat banyak diolah menjadi berbagai jenis makanan. Misalnya saja pecel lele, keripik lele, dan kerupuk lele.
Lele juga merupakan varietas ikan yang dapat dikonsumsi oleh banyak kalangan, dari kalangan bawah, kalangan menengah maupun kalangan atas. Alasan ini didasarkan atas harga lele yang dapat dijangkau oleh semua kalangan. Ada beberapa hal yang tersusun di benak saya jika saya dapat menjadi seorang peternak ikan lele.


Tahapan memulai usaha:
Saya akan memulai dengan mencoba terlebih dahulu dengan media bak plastik. Bak plastik ini kemudian dibersihkan terlebih dahulu. Masukkan air ke dalam gentong tersebut. Setelah dibersihkan akan saya masukkan tanah dan kotoran-kotoran yang dapat menjadi pupuk kandang. Hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan jasa-jasad renik dan jentik-jentik yang nantinya dapat menjadi pakanan bagi ikan lele. Setelah lebih kurang 2 minggu baru masukkan ikan lele. Ikan yang berukuran 2-3 cm yang harga per ekornya Rp. 100 disebar ke dalam bak plastik. Ikan yang disebar kira-kira 50 ekor, jangan kaget apabila ada ikan yang mati. Ikan diberi makan pellet 3 kali dalam sehari. Setelah 2 sampai 3 bulan lele akan tumbuh besar dan siap untuk dijual.
Jika usaha tersebut berhasil saya akan menambah bibit yang akan saya semaikan. Selain itu mengganti media peternakan ikan dengan media kolam. Hal lainnya saya juga akan berinovasi untuk tidak menjualnya saja tapi juga melakukan pengolahannya. Hal ini dimaksudkan untuk memperluas usaha yang saya jalankan. Saya juga akan melibatkan penduduk yang belum mempunyai pekerjaan untuk membantu saya mengelola ternak lele ini. Tentunya dari keterlibatan penduduk setempat akan mambantu kehidupan sosial ekonomi mereka.
Apabila usaha terus mengalami perkembangan yang baik, saya akan melebarkan usaha dengan usaha di luar ternak lele. Hal lain yang saya rencanakan adalah usaha souvenir pernikahan. Souvenir pernikan ini berbentuk boneka dan terbuat dari kain flannel. Di samping itu rencana lain pun telah tertanam di benak saya. Semoga bisa terealisasikan dan tidak hanya menjadi sebuah rencana ataupun impian. Semangat Untuk Mencoba!!!!!!!...

Sumber:
http://ternaklele.blogspot.com/
http://www.sentrakukm.com/skim/WUB/Lele/Tips.php
“Seorang Peternak Ikan Lele”



Sumber: www.sentrakukm.com

Tentunya banyak yang ingin menjadi seorang wirausahawan, pada pembahasan sebelumnya kita telah melakukan pembahasan tentang bagaimana jika ingin menjadi seorang wirausahawan. Well, sekarang kita bayangkan yuuk gimana kalo kita jadi seorang wirausahawan…………Nah, di sini saya membayangkan jika menjadi seorang peternak ikan lele. Langsung aja yuk kita simakkk…..

Ikan Lele
Lele adalah jenis ikan yang mudah untuk dibudidayakan. Lele dapat hidup di tempat yang sedikit kandungan oksigennya. Biaya pembudidayaan ikan lele pun tidak besar. Lele pun dapat dibudidayakan di beberapa tempat seperti di tong-tong plastik besar, di kolam-kolam yang dilapisi terpal, ataupun langsung di kolan dengan alas lumpur. Keinginan saya untuk menjadi seorang peternak lele adalah karena saya sangat menyukai jenis ikan ini.
Hal ini dikarenakan lele adalah jenis ikan yang berduri di bagian tengah saja, sehingga tidak menyulitkan pada saat mengkonsumsinya. Selain itu daging lele yang kenyal dan gurih juga menambah kenikmatan saat mengkonsumsinya. Lele juga merupakan bahan pakanan olahan yang dapat banyak diolah menjadi berbagai jenis makanan. Misalnya saja pecel lele, keripik lele, dan kerupuk lele.
Lele juga merupakan varietas ikan yang dapat dikonsumsi oleh banyak kalangan, dari kalangan bawah, kalangan menengah maupun kalangan atas. Alasan ini didasarkan atas harga lele yang dapat dijangkau oleh semua kalangan. Ada beberapa hal yang tersusun di benak saya jika saya dapat menjadi seorang peternak ikan lele.


Tahapan memulai usaha:
Saya akan memulai dengan mencoba terlebih dahulu dengan media bak plastik. Bak plastik ini kemudian dibersihkan terlebih dahulu. Masukkan air ke dalam gentong tersebut. Setelah dibersihkan akan saya masukkan tanah dan kotoran-kotoran yang dapat menjadi pupuk kandang. Hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan jasa-jasad renik dan jentik-jentik yang nantinya dapat menjadi pakanan bagi ikan lele. Setelah lebih kurang 2 minggu baru masukkan ikan lele. Ikan yang berukuran 2-3 cm yang harga per ekornya Rp. 100 disebar ke dalam bak plastik. Ikan yang disebar kira-kira 50 ekor, jangan kaget apabila ada ikan yang mati. Ikan diberi makan pellet 3 kali dalam sehari. Setelah 2 sampai 3 bulan lele akan tumbuh besar dan siap untuk dijual.
Jika usaha tersebut berhasil saya akan menambah bibit yang akan saya semaikan. Selain itu mengganti media peternakan ikan dengan media kolam. Hal lainnya saya juga akan berinovasi untuk tidak menjualnya saja tapi juga melakukan pengolahannya. Hal ini dimaksudkan untuk memperluas usaha yang saya jalankan. Saya juga akan melibatkan penduduk yang belum mempunyai pekerjaan untuk membantu saya mengelola ternak lele ini. Tentunya dari keterlibatan penduduk setempat akan mambantu kehidupan sosial ekonomi mereka.
Apabila usaha terus mengalami perkembangan yang baik, saya akan melebarkan usaha dengan usaha di luar ternak lele. Hal lain yang saya rencanakan adalah usaha souvenir pernikahan. Souvenir pernikan ini berbentuk boneka dan terbuat dari kain flannel. Di samping itu rencana lain pun telah tertanam di benak saya. Semoga bisa terealisasikan dan tidak hanya menjadi sebuah rencana ataupun impian. Semangat Untuk Mencoba!!!!!!!...

Sumber:
http://ternaklele.blogspot.com/
http://www.sentrakukm.com/skim/WUB/Lele/Tips.php

Senin, 10 Oktober 2011

Tentang Hidup

Tentang Hidup

Mencoba berjuang………..
Semangat dengan jiwa muda yang gigih menentang segala halangan
Bertahan dari genggapan terpaan
Ingin terus menjadi lebih baik
Terlebih lagi menjadi yang terbaik
Hidup terus berjalan, perputaran bumi kian tak terekam
Aku dihadang perubahan Zaman
Harus bisa lewati segala kemungkinan
Merintih Tertatih dan Berharap
Hidup terus berjalan
Dengan doa dan harapan
Mencintaimu Tuhan dengan segala keagungan
Hidup semakin berjuang
Gegap gempita ditelan Zaman
Jangan pernah terlintas segala kemunafikan
Dan segala hal yang tak lazim dikerjakan
Aku yakin dengan yang ku lakukan
Meski semua tak mungkin selalu jadi dambaan
Cercaan sulit pasti pernah didapatkan
Tak kan jatuh dengan proses penjatuhan
Meski kadang terintih perasaan
Aku melawan godaan gelombang jiwa
Seperi amarah dan cinta yang alamiah
Aku Berjuang untuk hidup yang penuh harapan
Aku dan kehidupan……………

Masak……..yukkkkkk Mariiiii

Masak……..yukkkkkk Mariiiii

Hei hei hei uda malem neh ujan lagi, enak deh kalo ngemil sambil nonton tv atau baca komik di kamar…
Hemmfff enak nih kayanya makan mie…tapi gak sehat kalo makan mie ajjja kita buat makanan yang sehat tapi tetep nikmat yuuuuuuk..
Oke the first step kita siapin dulu bahan-bahannya:
1. 1 buah Mie goreng instan
2. Sawi hijau
3. Wortel
4. Kol
5. Ayam goreng yang sudah disuir
6. Telur dadar yang sudah di potong kecil memanjang
7. Bakso yang sudah direbus
8. 2 butir telur ayam
9. 5 cabe rawit
10. Bawang goreng
11. Bumbu penyedap sedikit ajja
Langsung aja ya, pertama-tama kita rebus mienya lalu kalo sudah matang tiriskan airnya. Sementara itu potong-potong sawi hijau, wortel dan kol.
Potong-potong cabe rawit , lalu kocok telur yang sebelumnya dicampur terlebih dahulu dengan bumbu yang ada di dalam mie goreng instan.
Setelah preparation selesai kita mulai deh menggoreng-goreng…………
Panaskan wajan, lalu tuang 2 sendok minyak goreng …..
Jika sudah panas masukkan telur yang telah dikocok dengan bumbu mie goreng instan, masukkan cabai…
Goreng sampai telur matang dan terus di oseng-oseng (beuh bahasanya sok bisa masak haha)
Masukkan mie instan lalu aduk-aduk agar tercampur rata dengan bumbu dan telur.

Terakhir masukkan sayuran seperti sawi hijau, wortel dan kol. Sajikan dengan ayam suir, bakso, dan juga bawang goreng.

Hemmmmmf Nyummmmmi….

Ini dia “Mie Taba” …..
Silahkan Mencoba………….Dijamin Enak buat yang masak Hahahahaha

Ibu yang Hebat Pahlawan Keluarga

Ibu yang Hebat
Pahlawan Keluarga

Berdiri sejak tahun 1996, warung kelontong Bu Nani berkembang pesat hingga saat ini. Bermodalkan uang Rp 300.000 ia dapat membelanjakan uang tersebut untuk kebutuhan sembako sampai memenuhi mobilnya. Pada awalnya Bu Nani mencoba bidang lain untuk berwirausaha seperti membuka salon di rumahnya, membuka pesanan kue kering, pesanan hiasan parcel pernikahan, serta menjual pakaian sehari-hari. Sekarang ia sudah mendapat chemistry dengan bidang usaha yang ia jalani ini.
Tahun-tahun pertama ia memulai usahanya tidak ada pesaing di lingkungan rumahnya, namun lama kelamaan timbul banyak warung kelontong yang sejenis. Pada tahun 2002 suami Bu Nani mengalami kecelakaan mobil, hal ini kemudian berpengaruh dengan kondisi warung kelontong yang dikelolanya. Ia mengalami kebangkrutan selama 3 tahun. Dengan sikap kerja keras dan sikap yang tidak pantang menyerah akhirnya Bu Nani kembali ke puncak kejayaan.
Bu Nani kembali melanjutkan usahanya dengan modal uang hasil pesangon dari pekerjaan suaminya sebesar Rp 2.500.000. Setelah terpuruk selama 3 tahun kini Bu Nani telah mengalami kejayaan selama delapan tahun. Warung kelontongnya pun kini sudah berkembang dengan tambahan warung sayuran. Warung sayuran Bu Nani cukup laris. Hal ini dikarenakan sayuran, ikan, ataupun daging yang dijualnya selalu segar setiap hari. Sayur mayur ataupun ikan dan daging yang hari itu tidak habis untuk dijual biasanya hari ini ia olah udah menjadi lauk matang. Lauk matang ini nantinya ia jual kembali kepada pembeli di warungnya.
Respon dari konsumen juga cukup baik, mungkin karena masakan bu Nani juga enak dengan bumbu yang pas. Setiap hari Bu Nani membeli barang dagangannya seperti beras, telur, dan sayur mayur. Ia membelanjakan barang dagangan hingga Rp 3.000.000 per harinya. Waw, besar juga ya…Dari usahanya ini ia dapat menyekolahkan lima orang anak dan tiga anak dari lima anaknya tersebut berhasil mencapai jenjang perguruan tinggi.
Duka yang ia rasakan adalah hujan-hujannan setiap malam, harus bangun malam untuk pergi ke pasar membeli sayuran di dini hari, harus mengalahkan rasa mengantuk, dan harus menepis rasa dingin di permukaan kulit. Suka yang ia rasakan adalah apabila dagangannya laku habis terjual, rasanya semua perjuangan di dini hari tidak sia-sia.
Setelah berusaha jatuh bangun dan telah merasakan kejayaan. Kini ia tengah menikmati hasil jerih payahnya. Warung kelontong dan sayurnya sudah terkenal di lingkungan tempat tinggalnya, dan juga sudah banyak pembeli yang menjadi konsumen setia di warungnya. Kepada saya ia pun berpesan bahwa jangan takut untuk memulai usaha dan jangan pernah putus asa jika sedang mengalami kemunduran. Pesan ibu dari lima anak ini begitu terpatri di hati saya. Satu lagi pesan dari bu Nani bahwa kita harus selalu ramah pada setiap orang, inovatif, dan selalu tersenyum dengan tulus kepada setiap pembeli.

Jumat, 30 September 2011

Yuk belajar Caranya BerwiraUsaha…….

(Part 1: Sikap Wirausahawan)

Pengen belajar jadi wirausahawan? Trus pengen tau trik-triknya jadi wirausahawan yang sukses? Belajar dulu yuk teorinya……

Well, wirausaha itu adalah orang yang memiliki jiwa usaha yang tinggi, kreatif, inovatif, produktif, dan mampu melihat peluang yang ada. Ayo, kira-kira kamu termasuk kaya gitu gak?...

Gimana supaya bisa jadi seorang wiraswastawan ya?
Oke dech buat kamu-kamu yang pengen jadi wiraswastawan kamu harus punya sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat maju/sukses. Apa aja ya kira-kira?, kita simak yuk penjelasan di bawah ini. Dari beberapa sumber ada, ternyata buat kamu-kamu yang pengen jadi wirausahawan wajib punya:
1. Inovasi, dan selalu berfikir untuk melihat peluang
2. Yakin dengan kemampuan diri yang dimiliki
3. Selalu mempunyai pandangan terhadap tugas yang diemban untuk mendapatkan hasil yang baik.
4. Jangan takut dengan resiko yang akan dihadapi.
5. Punya jiwa kepemimpinan yang baik.
6. Selalu mandiri dan Optimis
7. Tidak mudah menyerah.
8. Punya motivasi yang tinggi.
9. Disiplin terhadap waktu.
10. Mau selalu mencoba hal baru.


Wah, banyak yah…….
Gimana, kira-kira ada gak di diri kalian? Kalo sekarang belum ada, tenang aja masih bisa ditumbuhkan dan dipelajari kan? Hehe gak ada yang gak mungkin kalo kita mau berusaha jadi lebih baik. Amieeeen…..

Reff:
http://entrepreneur.gunadarma.ac.id/elearning/attachments/039_Kewirausahaan.pdf
http://viewcomputer.wordpress.com/kewirausahaan/
http://awankcavalerra31.blogspot.com/

Yuk belajar Caranya BerwiraUsaha……

Yuk belajar Caranya BerwiraUsaha……

Rabu, 01 Juni 2011

KASUS Ford PINTO

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya setiap hari manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun dalam melakukan pekerjaannya sering kali ada hal-hal yang tidak sesuai dengan tujuan awal dalam pekerjaannya. Hal tersebut dapat terjadi misalnya pada tindakan yang salah yang mengakibatkan timbulnya kemungkinan kecelakaan kerja bahkan keselamatan lingkungan kerja itu sendiri. Oleh karena itulah dibutuhkan sebuah aturan dasar yang mengikat pekerja dalam menjalankan profesinya. Peraturan dasar itu dikenal dengan Etika Profesi.
Etika Profesi tumbuh karena adanya kesadaran bahwa etika adalah hal yang dibutuhkan pada saat bekerja. Mahasiswa Teknik Industri yang akan terjun ke bidang keteknikan, perlu memahami etika profesi yang merupakan ilmu dasar wajib dipahami dan dijalankan secara benar.
Berdasarkan penjelasan tersebut agar lebih memahami etika profesi dalam
bidang keteknikan dilakukan analisis pada sebuah stuidi kasus ford pinto yang merupakan sebuah kasus tentang sebuah perusahaan yang memproduksi mobil dengan bahan bakar gas. Pada era 70-an Ford PINTO menarik 1,5 Juta produknya dari pasaran akibat kesalahan produksi tanki bahan bakar. Kesalahan atau cacat produksi ini berpotensial membahayakan penggunanya dikarenakan apabila terjadi kecelakaan, tanki bahan bakar akan mudah terbakar dan meledak. Akibat kasus tersebut pada tahun 1981 Ford PINTO tidak lagi diproduksi. Hal tersebut yang menarik untuk dilakukan pembahasan. Analisis yang dilakukan dari studi kasus ini adalah agar nantinya etika profesi dapat diaplikasikan secara benar sehingga tidak menimbulkan hal terburuk bagi para penggunanya.




1.2 Perumusan Masalah
Kasus ford pinto yang terjadi membuat suatu perumusan masalah yang timbul untuk selanjtunya dapat dibuat suatu usulan solusi pemecahan masalah dari sisi pandang etika profesi. Perumusan masalah tersebut adalah bagaimana kasus ford pinto dapat terjadi serta bagaimana ususlan perbaikan yang dapat dilakukan agar masalah tersebut tidak terjadi.

1.3 Tujuan Penulisan
Permasalahan yang menjadi pembahasan mempunyai suatu tujuan yang dapat menjadi landasan dalam memperoleh suatu kesimpulan yang tepat. Berikut ini merupakan tujuan penulisan dari pembahasan kasus ford pinto.
1. Mengetahui dan menganalisis kasus ford pinto.
2. Mengetahui suatu usulan perbaikan agar kasus ford pinto tidak terulang kembali.

1.4 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dibuat agar pembahasan yang dilakukan tidak menyimpang dari masalah yang ada. Berikut ini merupakan pembatasan masalah pada pembahasan kasus ford pinto.
1. Masalah yang dibahas hanya pada kasus ditariknya mobil ford pinto tahun 1978.
2. Solusi pemecahan masalah berupa usulan perbaikan hanya pada analisis penyebab terjadinya kecelakan pada mobil ford pinto.
3. Dasar ilmu yang menjadi pokok pembahasan hanya pada etika profesi.






BAB II
DESKRIPSI KASUS


2.1 Etika Profesi
Kata etik atau etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian
dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip prinsip moral yang ada.
Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata yunani yaitu ethos yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini:
• Karena kesalahan pada pendesainan ford pinto maka menimbulkan kecelakaan atau bahaya bagi pengggunanya.
• Perkembangan teknologi yang semakin canggih maka pembuatan sebuah produk juga tidak mempertimbangkan etika dari penggunaan produk tersebut. Etika yang harusnya menjadi pertimbangan dari pembuatan produk, yaitu mengetahui hal yang dapat membahayakan jika ford pinto tersebut digunakan. Dari adanya pertimbangan tersebut maka dapat mengurangi timbulnya kecelakaan yang dapat menimbulkan korban yang banyak.
• Pada peristiwa ford pinto ini dapat diambil menjadi referensi agar dalam pembuatan sebuah produk harus mempertimbangkan hal-hal yang merugikan bagi banyak pengguna. Maka diperlukan etika dalam pembuatan ford pinto ini agar dapat menjadi lebih baik dan nyaman bagi penggunanya.

Terdapat etika khusus dalam mempelajari etika profesi. Etika khusus ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Etika Individual
Etika individual yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri. Etika individual perlu untuk perkembangan sebuah perusahaannya sendiri agar dapat mencapai tujuan perusahaan tersebut. Pembuatan suatu produk seperti mobil sangat diperlukan etika individual ini agar dapat menguntungkan perusahaan dan produk yang diciptakan disukai banyak konsumen. Keuntungan perusahan merupakan tujuan utama perusahaan, maka diperlukan kenyamanan dalam pemakaiannya. Keuntungan diperoleh berdasarkan produk yang didesain dengan ketentuan yaitu kenyamanan, bentuknya menarik, dan hemat bahan bakar. Sebuah perusahaan haruslah mengetahui etika dalam pembuatan sebuah produk.

2. Etika Sosial
Etika sosial yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia. Etika sosial sangatlah perlu karena menyangkut kepada banyak masyarakat. Dari kasus ford pinto etika ini sangat perlu karena dari kasus tersebut banyak merugikan konsumen. Dari kasus tersebut tentunya juga merugikan perusahaan dan dari kasus ini, perusahaan juga dikenal tidak baik dilingkungan masyarakat.

Kedua etika diatas menjelaskan sebuah perusahan selain mengerti pendesainan yang baik juga harus mengerti etika untuk keselamatan penggunanya. Dari kasus ini maka perusahaan dapat mendesain mobil dengan lebih baik lagi dan berdasarkan etika dan peraturan yang berlaku agar konsumen dapat merasa puas dengan menggunakan produk dari perusahaan tersebut.



2.2. Proses Perancangan Produk
Proses perancangan adalah suatu kegiatan ilmiah di dalamnya terlibat aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Keluasan dan kedalaman horison seorang perancang sangat menentukan produknya. Produk yang dihasilkan hendaknya mempunyai nilai tambah dan meningkatkan kondisi kehidupan manusia (Brown, 2000).
Namun demikian ada beberapa aspek di luar diri seorang perancang-bangun yang harus diperhatikan. Hal itu dapat berupa segala sesuatu dalam diri masyarakat pemakai (user), sebagai misal pola kehidupan (life styles), sehingga sifat kharakteristik manusia dan aspek praktis pemanfaatan suatu produk harus menjadi konsideran dalam rancang-bangun tersebut (Bouwhuis, 2000).
Proses perancangan dimulai dari adanya masalah, masalah yang dihadapi wajib dicarikan pemecahan melalui metode ilmiah. Dalam Proses rancang bangun tentunya jawaban tersebut berupa suatu angan-angan yang nantinya akan diwujudkan untuk itu diperlukan suatu data. Data dipergunakan untuk mewujud-nyatakan angan-angan tadi menjadi suatu produk nyata yang akan dinikmati oleh pemakai, untuk meningkatkan kondisi kehidupannya. Itulah tantangan seorang perancang-bangun berwawasan ergonomi (Brown, 2000). Data tersebut dikumpulkan dari sekitarnya, termasuk data keinginan masyarakat pemakai produk rancangan yang direncanakan. Seluruh kegiatan tersebut dilakukan dalam pengumpulan data, Semakin lengkap datanya semakin tepat penggambaran ciri-ciri kharakteristik dan keinginan pemakai yang berhasil diwujudkan nantinya dalam rancang-bangun tersebut. Sampai saatnya rancangan pertama muncul maka kritik dan masukan dari pemakai akan terus memperbaiki mutu rancangan dan pada akhirnya akan melahirkan rancang-bangun final (redesign) (Axelsson, 2000).
Hal yang patut diperhitungkan adalah sejauh mana aspek etika masuk dan dipakai dalam merancang-bangun suatu produk. Hal itulah yang ingin diwacanakan, agar produk suatu rancang-bangun tetap secara moral dapat dipertanggung-jawabkan, secara sosial diterima masyarakat pemakai, mampu mengangkat derajat kehidupan manusia, dan seiring dengan kecendrungan atau perubahan jaman (Bradley, 2000; Moray, 2000; Shahnavaz, 2000).
2.2.1 Proses Dalam Rancang-Bangun
Dalam setiap rancang-bangun tentu melalui proses, yang dimulai dengan suatu masalah. Masalah tersebut bisa saja dimulai dari tidak lakunya produk (out of date), atau karena design kurang menarik, atau karena pengaruh luar berupa arus kecenderungan baru. Menjawab masalah tersebut diperlukan suatu ide melahirkan bentuk rancang-bangun (theoretical model), untuk nantinya mampu dijadikan suatu produk yang bernilai tambah. Siklusnya dianalogikan dengan suatu kegiatan penelitian. Setelah masalah diidentifikasi maka untuk mencari pemecahannya dilakukan studi pustaka, sehingga akan melahirkan hipotesis, untuk melengkapi kajian pustaka itulah diperlukan data tentang sifat khas masyarakat yang akan menjadi sasaran produk akhir rancang-bangun tersebut. Semua ciri, sifat dan keinginan masyarakat pemakai diangkat untuk dipakai dalam membuat suatu rancang-bangun (design). Data yang diperlukan hendaknya dicari dengan menggunakan metode yang valid, dilandasi kejujuran, objektif, dan selalu konsisten dengan parameter yang telah ditetapkan. Data diolah semestinya, dalam hal itu selalu ajeg dengan sikap kritis dan objektif. Statistik data menjadi masukan dimensional dalam rancang-bangun (Bradley, 2000).
Hasilnya diwujud-nyatakan menjadi prototip kemudian dipresentasikan dalam seminar atau melalui uji lapangan (user trials) untuk mendapatkan kritik dan masukan lebih lanjut. Semua masukan digodok secara ilmiah, sehingga mampu memberikan hasil yang betul-betul sesuai dengan keinginan masyarakat pemakai, sesuai dengan etika dan perkembangan, menarik untuk digunakan (Brown, 2000).
Jadi terjadi suatu lingkaran proses, berupa PDCA: plan (rencana), do (berbuat/wujud-nyatakan), check (kritisi, berikan input), dan action (mewujudkan kembali). Secara singkat siklusnya menjadi design-redesign (Axelsson, 2000).

2.2.2. Etika Dan Penerapannya Dalam Perancangan
Proses rancang-bangun dapat dipilah-pilah menjadi fase persiapan, fase pengumpulan data, fase pengolahan dan analisis data, dan fase pembuatan rancang-bangun, dalam setiap fase-fase itulah dikaji penerapan aspek etikanya.
2.2.1.1 Fase Persiapan
Dalam fase persiapan ada dua hal yang patut diingat oleh seorang perancang bangun, yaitu membuat suatu rancang-bangun bagi seorang perancang-bangun wajib hukumnya menurut swadharma dan tugas-tugas seorang perancang-bangun.
Seorang perancang-bangun wajib untuk membuat rancang-bangun suatu produk sesuai dengan disiplin yang dimilikinya. Hal itu dianggap sebagai swadharmanya. Tanpa melaksanakan suatu rancang-bangun maka perkembangan rancang-bangun akan terhenti dan akan terjadi stagnasi. Secara etis seorang perancang-bangun selalu mengusahakan agar dalam kurun waktu tertentu selalu tercipta suatu rancang-bangun produk untuk diberikan kepada masyarakat pemakai. Hal itu sebagai tantangan (Brown, 2000). Tidak etis kalau seorang perancang-bangun yang secara fisiologis normal, tidak berkarya sama sekali. Hal itu sesuai dengan prinsip do the right thing (Hebert,1996).
Kedua ialah tugas atau kewajiban seorang perancang-bangun. Kewajiban tersebut, terdiri dari:
a) menghargai karya/ciptaan perancang-bangun lainnya
b) menghormati ide pemikiran perancang-bangun lainnya
c) bersedia membantu dengan memberikan masukan dalam suatu proses rancang-bangun produk.
Hal itu akan terwujud dalam laporan ilmiah proses rancang-bangun yang telah diselesaikan, dengan cara menyuratkan dalam daftar pustaka (references) atau sebagai ucapan terimakasih (acknowledgements).

2.2.1.2 Fase Pengumpulan Data
Aspek etika dalam pengumpulan data dapat ditunjukkan dalam bentuk diamana masing-masing memiliki ciri yaitu sebagai berikut:
1) Kesesuaian metode pengumpulan data dengan data yang diinginkan.
2) Tetap menjaga objektivitas dengan cara bersikap jujur terhadap data, mencegah masuknya penialaian subjektif saat mengumpulkan data, serta memakai borang yang telah dipersiapkan untuk itu.
3) memegang prinsip kejujuran
4) mencegah hal-hal manipulatif dalam pengumpulan dan pengolahan data
5) mengkonsultasikan statistik data kepada ahlinya.
6) menghormati user atau responden dalam uji lapangan. Setiap penyimpangan dari apa yang tersebut di atas adalah tidak etis.

2.2.1.2 Fase merancang-bangun
Dalam fase ini, yang perlu dipersiapkan adalah pedoman merancang-bangun agar sesuai dengan aturan atau kesepakatan yang telah ditetapkan. Produk rancang-bangun tersebut adalah produk ilmiah karenanya harus memenuhi syarat ilmiah berupa sistematika, bahasa, tabel dan gambar serta daftar acuannya sampai rancangan diajukan, secara etis tetap ada peluang untuk menerima kritik, dan masukan untuk penyempurnaannya. Hingga pada akhirnya saat membuat prototipe kemudian mengalami penyempurnaan kembali, sebelum masuk ke tahapan produksi. Dengan proses seperti itu maka seorang perancang-bangun selalu berjiwa besar, optimistik, terbuka, empati, serta rendah hati jauh dari arogansi dan kesombongan (Hebert, 1996)..
Produk akhir suatu perancang-bangun dipakai oleh manusia, yang mempunyai daya fikir atau daya cipta seperti si perancang-bangun sendiri. produk tersebut telah membuat kondisi kehidupan manusia pemakai menjadi lebih baik sebagaimana diajukan oleh Brown (2000) dan Bouwhuis (2000). Secara etis seorang perancang-bangun adalah seorang ilmuwan dan professional selalu memegang teguh moto do the right thing dan do the thing right (Hebert,1996),.

2.2.3 Pentingnya Etika Dalam Kehidupan
Manusia adalah makhluk sosial yang hidup dan kehidupannya selalu bersinggungan dengan manusia lain. Setiap individu memiliki sifat dan kebiasaan berbeda oleh sebab itu, seseorang harus pandai menempatkan diri dalam kehidupan sosial agar tidak menyakiti dan merugikan orang lain. Hal inilah yang melatarbelakangi pentingnya etika dalam kehidupan.
Manusia tentu bukan hidup untuk mencari musuh, sebaliknya setiap orang hidup dengan tujuan yang sama, perdamaian dan persaudaraan. Etika merupakan seperangkat aturan yang berfungsi untuk mengatur dan mengajari seseorang dalam bersikap dan Etika akan membimbing manusia untuk berlaku sopan, pantas pada setiap orang.

2.2.4 Belajar dari Lingkungan
Sebenarnya, etika tidak perlu diajarkan secara khusus dan tersendiri. Etika akan terbentuk dan dipelajari sendiri dalam lingkungan keluarga, sekolah, agama, dan masyarakat umum. Namun, hal itu tentu bukan jaminan bagi seseorang untuk menerima berbagai pelajaran positif yang berkenaan dengan etika. Seseorang yang hidup dan dibesarkan di lingkungan “tidak baik” akan tumbuh menjadi sosok kurang beretika. Orang tersebut akan berlaku bebas sesuai keinginannya tanpa memperhatikan perasaan orang lain. Ia hanya berpikir bahwa apa yang dilakukan haruslah berdampak baik baginya meskipun tidak baik bagi orang lain.
Inti dari semua pelajaran mengenai etika adalah bagaimana diri kita mampu menghargai orang lain, bukan hanya memikirkan diri sendiri. Persoalan etika merupakan salah satu masalah sensitif. Etika akan menuntun seseorang untuk hidup semestinya dengan cara yang dibenarkan oleh semua orang.

2.2.5 Manfaat Belajar Etika
Belajar etika memiliki beberapa manfaat yang baik untuk setiap individu. Berikut merupakan manfaatnya yaitu:
1. Etika membuat seseorang lebih menghargai individu lain karena timbulnya pemikiran “bagaimana jika aku menjadi dia”. Meskipun tampak kuno, memposisikan diri sebagai orang lain akan membuat seseorang mampu memperkirakan tindakan yang akan dilakukan individu lain ketika mengalami kejadian tertentu. Misalnya, jika Anda memukul teman atau merebut pacar teman.

2. Etika akan membuat seseorang menyadari pentingnya kehidupan. Bayangkan saja jika seseorang menjadi sosok yang dibenci orang lain. segala sesuatu yang hidup di dunia ini tidak akan lepas dari diri setiap individu. seseorang akan menjadi orang paling menderita dan kesepian jika tidak mampu membawa diri. Dengan etika, setiap orang akan lebih menghargai betapa pentingnya segala hal di sekitarnya.
3. Etika mengajari seseorang untuk sadar dalam bertindak, dengan kesadaran itu, seseorang akan mengetahui hal-hal yang harus dilakukan serta menghindari hal-hal yang tidak boleh dilakukan.
4. Etika membuat seseorang mendahulukan hal yang lebih penting, dalam hal ini etika berkaitan erat dengan hati nurani. Belajar etika akan membuat Anda menolong orang lain disaat mengalami kecelakan atau masalah.

2.3 Sejarah Ford Pinto
Selama bertahun-tahun Ford model kecil diproduksi dan dimport, mencakup Ford Cortina yang sedikitnya ditirukan pada Ford Falcon. Desain Ford Pinto dibuat pada tahun 1968 di bawah naungan Ford executive Lee Iacocca. Setelah desain Ford Pinto terbentuk mengimport, mempola penegendalian ban secara teknis mengedepan Front-Drive Volkswagen Rabbit, untuk model tahun 1981.
Dibandingkan dengan lainnya, tempat duduk Ford Pinto sangat rendah. Gaya ditirukan Ford Maverick yang lebih besar di lampu belakang dan kisi-kisi, tetapi mempunyai suatu fastback profil lembut. Body styles mencakup two-door coupe dengan sistem konvensional, three-door hatchback menghubungi Runabout, two-door station wagon, dan Ford Pinto Cruising Wagon memproduksi dari 1977 sampai 1980 dengan model menyerupai suatu van konversi kecil lengkap dengan "bubble window" di sisi panel. Disain mobil konvensional, dengan konstruksi unibody, mesin longitudinally-mounted di depan, mengemudi roda belakang dengan manual maupun transmisi otomatis dan poros sumbu bagian belakang. Suspension dengan panjangnya berbeda A-Arms dengan per coil pada bagian depan dan poros sumbu mesin asli mencakup British-Built 1.6 L Ohv I4 dan German-Built 2.0 L SOHC I4. Pada tahun 1974, 1.6 L powerplant dan suatu baru 2.3 L mesin/motor menjadi tersedia suatu 2.8 L V6 ada tersedia dari 1975.

2.4 Kasus Ford Pinto
Kasus Ford pinto bermula dari kesengajaan perusahaan mendesain mobil seperti itu dengan maksud mendapat keuntungan yang besar. Dari kelalaian perusahaan, banyak terjadi kecelakaan yang menyebabkan beberapa orang meninggal. Kasus tersebut bermula pada 9 Juni 1978, Perusahaan Ford menyetujui mengingat 1.5 juta Ford Pinto dan 30,000 Sedan Mercury bobcat dan model hatchback untuk bahan bakar tangki disain untuk menjadikan sarana angkut yang peka, ternyata desain yang telah disetujui oleh perusahaan mengalami cacat karena apabila dilakukan benturan dibelakang akan mengalami kerusakaan. Tindakan hasil penyelidikan oleh jalan raya lalu lintas keselamatan nasional kantor penyelidikan cacat administrasi (Kasus # C7-38), oleh suatu lemaga dari pusat untuk keselamatan auto, publisitas yang dihasilkan oleh pembeberan penerbitan nasional menyangkut resiko (Majalah Bunda Jones Sept/Oct, 1977) dan hukuman yang paling besar yang dihadiahi oleh suatu Dewan juri California atas kerusakan, kepada anak muda yang telah terluka didalam Pinto bahan bakar tangki api (Grimshaw v Ford). Sehingga pada tahun 1978, Ford memprakarsai penarikan kembali memberikan perisai pelindung plastik untuk menjadi dealer-dipasang antara tangki bahan bakar dan baut diferensial, lain untuk membelokkan kontak dengan shock absorber kanan belakang, dan leher tangki bahan bakar baru diperpanjang filler yang lebih dalam tangki dan lebih tahan terhadap putus di akhir tabrakan belakang.
April 1974, Pusat untuk Keselamatan Auto mengajukan petisi jalan raya lalu lintas keselamatan administrasi nasional untuk mengingat Ford Pinto dalam kaitan dengan disain tali pengikat pada tangki gas yang peka terhadap kekebocoran dan api rendah untuk mengurangi kecepatan benturan. Petisi Pusat mengusulkan desain tersebut berdasarkan laporan dari pengacara yang mengalami luka-luka serius
Tahun 1977, menurut Dowie dalam majalah Bunda Jones, menggunakan dokumen di Pusat file, menerbitkan suatu artikel yang melaporkan bahaya dari disain tangki bahan bakar, dan mengutip Dokumen perusahaan Ford yang membuktikan Ford itu mengetahui kelemahan di dalam tangki bahan bakar sebelum dipasarkan tetapi bahwa suatu cost/benefit diusulkan studi dilaksanakan bahwa itu akan " lebih murah" untuk Ford membayar kewajiban untuk kematian dan luka-luka karena kebakaran dibandingkan memodifikasi tangki bahan bakar untuk mencegah api. Dowie menunjukkan Ford itu memiliki suatu hak paten atas suatu tangki gas yang dirancang lebih baik pada waktu itu, tetapi pertimbangan gaya dan biaya itu mengesampingkan perubahan apapun didalam mendisain tangki bensin Pinto. Dengan penerbitan artikel dari Bunda Jones kasus publisitas Grimshaw, Pusat untuk Keselamatan Auto menyampaikan kembali petisinya untuk penyelidikan cacat pada Pinto dan Kasus ODI # C7-38 dibuka. Tes kehancuran ODI 1971-76 Pintos, sedan, hatchback (Runabout) dan model station wagon, dan hasil menunjukkan pecahan tangki bahan bakar dan kebocoran penting, didalam kasus setelah suatu dampak 30.31 MPH muatan keseluruhan dari bahan bakar tangki keluar 1976 Pinto dalam waktu kurang dari satu menit. (Investigative Melaporkan,phrase I , C7-38, Ford Pinto 1971-76 dan Macan bobcat Mercury 1975-76, Mei, 1978.).
Salah satu korban Ford Pinto terjadi pada tanggal 10 Agustus 1978, tiga gadis remaja berhenti untuk mengisi bahan bakar tahun 1973 dengan menggunakan sedan Ford Pinto Setelah pengisian, sopir kembali menutup gas yang kemudian jatuh, saat mereka menuju ke US Highway 33. Mencoba untuk mengambil tutup gas tersebut, gadis-gadis berhenti di jalur kanan bahu jalan raya karena tidak ada ruang di jalan raya untuk mobil. Tak lama kemudian, van beratnya lebih dari 400 kilogram dan dimodifikasi dengan sebuah papan yang kaku untuk bumper depan. Merekan bepergian pada lima puluh lima kilometer per jam dan terjebak saat Ford Pinto berhenti. Dua penumpang meninggal di tempat kejadian ketika mobil meledak menjadi kobaran api. Sopir itu dikeluarkan dan meninggal tidak lama kemudian di rumah sakit. Memeriksa van lama setelah kecelakaan itu, polisi menemukan botol bir terbuka, ganja dan pil kafein dalam. Berdasarkan fakta kasus, tampaknya salah satu dari sejumlah pihak bisa bertanggung jawab dalam tindakan kriminal sipil atau dituntut. Target jelas tampaknya pengemudi van. Tampaknya bisa saja dituntut karena pembunuhan pidana atau keluarga korban bisa mengejar tindakan sipil, dalam terang fakta pengemudi memiliki beberapa zat yang dikendalikan pada saat kecelakaan. Sebuah partai potensial kedua terbuka untuk gugatan perdata adalah Indiana Highway departemen..Itu adalah desain mereka yang tidak meninggalkan tempat berhenti yang aman di sepanjang Highway 33 di mana mobil bisa menepi untuk keadaan darurat..Bahkan, jalan itu begitu berbahaya bahwa Elkart County Warga 'Komite Keselamatan sebelumnya menulis surat kepada departemen meminta bahwa desain jalan dimodifikasi untuk menyediakan tempat berhenti yang aman untuk keadaan darurat. Hal ini juga dibayangkan, pengemudi Pinto bisa ditemukan lalai untuk menghentikan mobil di tengah jalan raya.
Kejutan pertama dari carne litigasi yang dihasilkan ketika jaksa negara bagian Indiana mengajukan gugatan terhadap Perusahaan Ford Motor untuk kecerobohan pidana dan pembunuhan sembrono. yang sangat dipublikasikan hukum perang dan terkenal sedang berlangsung. Beberapa berpendapat penuntutan bertindak tidak etis dari hari pertama, pengumpulan dan menyembunyikan bukti dari terdakwa dan menyembunyikan informasi tentang kondisi pengemudi van. Apakah benar atau tidak, litigasi berikut menyebabkan kerusakan yang akan mengambil Ford tahun untuk pulih dari.

2.3 Desain Mobil Ford Pinto
Kontroversi seputar Ford Pinto menyangkut penempatan tangki bahan bakar mobil. Penempatan tangki bahan bakar terletak di belakang poros belakang, bukan di atasnya. Hal ini dilakukan untuk menciptakan ruang bagasi yang lebih besar. Masalah dengan desain, yang kemudian menjadi jelas, adalah bahwa itu membuat Pinto lebih rentan terhadap tabrakan belakang. Kerentanan ini ditingkatkan dengan fitur lain dari mobil. Tangki gas dan poros belakang dipisahkan dengan hanya sembilan inci. Ada juga baut yang diposisikan dengan cara yang mengancam tangki bensin. Akhirnya, desain pipa pengisi bahan bakar menghasilkan probabilitas yang lebih tinggi yang akan memutuskan sambungan dari tangki dalam hal terjadi kecelakaan bias terjadi, menyebabkan tumpahan gas yang dapat menyebabkan kebakaran yang berbahaya. Karena banyaknya kelemahan dalam desain ini, Pinto menjadi pusat perdebatan publik.
Masalah-masalah desain yang pertama dibawa ke publik perhatian dalam sebuah artikel di majalah Agustus 1977 Mother Jones. Artikel ini mengutuk Ford Motor Company dan penulis kemudian diberi hadiah pulitzer. Artikel ini berasal perdebatan publik atas risiko / manfaat analisis yang digunakan oleh Ford Motor Company, apakah atau, bukan desain pinto tangki bahan bakar akan diubah untuk mengurangi risiko kebakaran akibat tabrakan. Motor Company adalah keputusan untuk tidak melakukan perbaikan tangki bensin dari pinto setelah penyelesaian resiko / analisa manfaat. Internal Ford mengungkapkan dokumen Ford telah mengembangkan teknologi untuk melakukan perbaikan dengan desain dari pinto yang secara dramatis akan mengurangi kesempatan dari "pinto" menyalakan setelah akhir tabrakan belakang. Teknologi ini akan sangat mengurangi kemungkinan luka bakar dan kematian setelah tabrakan. Ford estimasi biaya untuk membuat penyesuaian produksi kepada Pinto akan menjadi $ 11 per kendaraan. Kebanyakan orang merasa tercela bahwa Ford menentukan bahwa dengan biaya $ 11 per mobil terlalu tinggi dan memilih untuk tidak membuat perubahan produksi ke model Pinto.
Dalam menentukan apakah atau tidak untuk membuat perubahan produksi, Ford Motor Company membela diri dengan berpendapat bahwa itu menggunakan resiko / analisa manfaat. Ford menyatakan bahwa alasan untuk menggunakan risiko / analisis manfaat adalah bahwa National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) yang diperlukan mereka untuk melakukannya. Risiko / alasan pendekatan manfaat terdakwa jika biaya moneter membuat perubahan produksi lebih besar dari "manfaat sosial" dari perubahan itu. Filosofi di balik / manfaat analisis risiko mempromosikan tujuan efisiensi alokatif. Masalah yang muncul di Ford Pinto dan banyak kasus serupa lainnya menyoroti dan emosional keadaan manusia dibalik angka-angka yang tidak diperhitungkan dalam manfaat / analisa resiko.
Ford Motor Company berpendapat bahwa dengan ketat sesuai dengan pendekatan yang khas untuk risiko, analisis manfaat, mereka dibenarkan tidak membuat perubahan produksi ke model Pinto. Dengan asumsi angka yang digunakan dalam analisis mereka itu benar, Ford tampaknya membenarkan. Perkiraan biaya untuk perubahan produksi adalah $ 11 per kendaraan. Ini per unit biaya 11 $ diterapkan untuk 11 juta mobil dan 1,5 juta truk hasil dalam keseluruhan biaya $ 137.000.000.
Jumlah kontroversial Ford menggunakan untuk kepentingan "setengah" dari persamaan. Diperkirakan bahwa membuat perubahan akan menghasilkan total kurang dari 180 kasus dapat menyebabkan kematian, kurang dari 180 kasus dapat menyebabkan luka bakar serius, dan 2.100 kendaraan dibakar. Perkiraan ini dikalikan dengan biaya unit menggunakan dugaan oleh National Highway Traffic Safety Administration. Angka-angka ini adalah $ 200.000 per kematian, $ 67.000 per cedera, dan $ 700 per kendaraan menyamakan dengan "total masyarakat" manfaat adalah $ 49,5 juta. Karena manfaat dari $ 49.500.000 jauh kurang dari biaya sebesar $ 137 juta Ford merasa dibenarkan dalam putusannya untuk tidak mengubah desain produk. Risikonya/ hasil manfaat menunjukkan bahwa dapat diterima untuk 180 orang tewas dan 180 orang untuk terbakar jika biaya $ 11 per kendaraan untuk mencegah jumlah korban tersebut. Pada kasus per kasus, argumen tampaknya tidak dapat dibenarkan, tapi melihat gambar yang lebih besar mempersulit masalah dan memperkuat risiko / manfaat logika analisis. Berikut ini adalah gambar desain mobil Ford Pinto.

Gambar 2.1 Mobil Ford Pinto

Gambar 2.2 Bagan Sistem Desain Ford Pinto


Cacatnya desain mobil Ford Pinto dikarenakan Perusahaan ini dijalankan oleh salesman bukan insinyur, maka prioritas adalah styling, bukan keselamatan, menurut Seorang insinyur Ford. Ada beberapa insiyur yang bekerja untuk Pinto telah memberitahukan bahwa mereka juga peduli terhadap keselamatan namun, tanggapan mereka diabaikan.

2.4 Spesifikasi Mesin Mobil Ford Pinto
Pada tahun 1973 dan 1980, Pinto telah tersedia dengan pilihan dua mesin. Selama lima tahun pertama produksi, hanya empat mesin inline silinder ditawarkan. Pada tahun 1974 dari 2,3 liter (140 cu in) OHC I4 engine mesin ini akan diperbarui dan dimodifikasi beberapa kali, memungkinkan untuk tetap dalam produksi ke 1997. Berikut ini berubahan mesin yang dialami oleh Pinto tiap tahunnya.
1971
• 1.6 L (98 CID) KentOHV I4 - 75 hp (56 kW) and 96 ft•lbf (130 N•m
• 2.0 L (122 CID) EAOSOHC I4 - 100 hp (75 kW)
1972
• 1.6 L Kent - 54 hp (40 kW)
• 2.0 L EAO - 86 hp (64 kW)
1973
• 2.0 L EAO - 86 hp (64 kW)
1974
• 2.0 L EAO - 86 hp (64 kW)
• 2.3 L (140 CID) OHC - 90 hp (67 kW)
1975
• 2.3 L OHC - 83 hp (62 kW)
• 2.8 L (170 CID) CologneV6 - 97 hp (72 kW)

Gambar 2.3 Mobil Ford Pinto

1976
• 2.3 L OHC - 92 hp (69 kW) and 121 ft•lbf (164 N•m)
• 2.8 L Cologne - 103 hp (77 kW) and 149 ft•lbf (202 N•m)
1977
• 2.3 L OHC - 89 hp (66 kW) and 120 ft•lbf (160 N•m)
• 2.8 L Cologne - 93 hp (69 kW) and 140 ft•lbf (190 N•m)
1978
• 2.3 L OHC - 88 hp (66 kW) and 118 ft•lbf (160 N•m)
• 2.8 L Cologne - 90 hp (67 kW) and 143 ft•lbf (194 N•m)
1979
• 2.3 L OHC - 88 hp (66 kW) and 118 ft•lbf (160 N•m)
• 2.8 L Cologne - 102 hp (76 kW) and 138 ft•lbf (187 N•m)









Gambar 2.4 Mobil Ford Pinto

1980
• 2.3 L OHC - 88 hp (66 kW) and 119 ft•lbf (161 N•m)


















BAB III
ANALISIS


Etika profesi merupakan hal yang sangat penting bagi semua profesi karena etika tersebut berhubungan secara langsung terhadap timbulnya dampak negatif maupun positif terhadap kesejahteraan banyak orang. Khususnya dalam dunia keteknikan, seseorang yang berkecimpung dalam dunia teknik dituntut mempunyai etika dalam profesinya agar dapat bertanggung jawab dengan apa yang dihasilkan sehingga dapat memberikan dampak yang positif bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Namun apabila etika tersebut tidak dimiliki oleh pekerja tersebut maka akan menghasilkan dampak yang negative berupa kehilangan kepercayaan dari orang lain terhadap pekerja tersebut, seperti yang terjadi pada kasus perusahaan ford dimana terjadi permasalahan mengenai etika profesi dalam membuat suatu produk yaitu mobil ford pinto. Permasalahan yang terjadi pada mobil ford pinto bermula dari kecelakaan yang menewaskan 3 orang dan 4 orang luka-luka yang disebabkan oleh meledaknya tanki bahan bakar mobil ford pinto akibat adanya benturan pada saat kecelakaan. Hal ini berkaitan dengan disain tali pengikat pada tanki gas yang menjadikannya peka terhadap kebocoran dan api rendah untuk mengurangi kecepatan benturan, namun hal tersebut justru menjadi potensi bahaya untuk penggunanya karena apabila terjadi kecelakaan maka tanki bahan bakar akan mudah terbakar dan meledak sehingga dapat dikatakan produk yang dihasilkan memiliki kecacatan.
Awal kecacatan tersebut sebenarnya telah diketahui oleh perusahaan ford, sebelum mobil ford pinto tersebut dipasarkan, namun perusahaan tersebut lebih memilih untuk membayar biaya ganti rugi kematian dari pada mendesain ulang tanki bahan bakar, karena dirasa akan membutuhkan biaya yang lebih besar untuk mendisain ulang tanki bahan bakar dibandingkan dengan membayar ganti rugi kematian. Selain itu ford memiliki suatu hak paten atas suatu tanki gas yang dirancang lebih baik pada waktu itu, tetapi pertimbangan gaya dan biaya itu mengesampingkan perubahan apapun didalam mendisain tanki bensin pinto.
Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan ford telah melakukan pelanggaran etika profesi, dimana perusahaan tidak bertanggung jawab atas kesalahan teknis yang dihasilkan dan kemudian mendatangkan kerugian terhadap konsumenya sehingga menimbulkan korban, bahkan sampai menyebabkan kematian karena pelanggaran dari etika profesi yang dilakukan. Hal ini tidak boleh terjadi dalam dunia perindustrian karena berdampak negatif bagi perusahaan itu sendiri, dimana perusahaan akan kehilangan kepercayaan dari konsumen sehingga konsumen tidak lagi berminat terhadap produk-produk lain yang dihasilkan oleh perusahaan yang berdampak pada menurunnya profit atau keuntungan dari perusahaan tersebut.
Hal ini memberi pelajaran bagi pengusaha-pengusaha yang memproduksi mobil lainnya. Misalnya saja, seperti Toyota yang segera menarik salah satu produksi mobilnya karena masalah sistem rem yang ada pada mobil tersebut. Toyota beranggapan bahwa kepercayaan konsumen kepada mereka sangatlah penting karena akan mempengaruhi kestabilan produksi perusahaan.
Kepercayaan konsumen terhadap produk yang mereka produksi sangatlah penting, karena menjadi point dasar dalam penentuan pemasaran produk mereka. Atas dasar kepercayaan inilah kejayaan dan kemajuan perusahaan dapat berjalan dengan semakin pesat. Kepercayaan adalah aset dasar bagi sebuah perusahaan untuk berkembang. Dengan tercapainya kepercayaan yang baik oleh konsumen setia dari produk yang dibuat oleh perusahaan mereka tentunya akan menjadikan nama baik perusahaan yang semakin terangkat di mata konsumen.
Kejayaan sebuah perusahaan besar dituntut dari hal-hal yang saling berkaitan seperti kepercayaan, nama baik perusahaan, produk yang berkualitas dan tentunya pertahanan perusahaan dalam bersaing dengan kompetitor lain yang memproduksi produk yang sejenis. Kembali ke awal persoalan yaitu permasalahan etika profesi yang terjadi pada perusahaan mobil ford yang dikenal dengan permaslahan ford finto. Jika etika profesi dapat diterapkan dengan baik tentu permasalahan ini mungkin tidak akan terjadi.
Etika profesi dalam melakukan pekerjaan sangat penting untuk kemaslahatan orang banyak. Apalagi bagi seorang teknik industry yang notabennya nantinya akan terjun secara langsung ke dunia industry untuk merancang lalu menciptakan sebuah produk yang akan digunakan oleh banyak khalayak ramai. Kode etik bagi seorang pekerja adalah peraturan dasar yang paling mengikat pada pekerja dalam menjalankan pekerjaanya.
Etika juga sangat penting bagi kehidupan sehari-hari, seseorang dengan etika yang baik pasti memiliki kualitas kehidupan yang baik. Etika adalah dasar terpenting bagi prilaku setiap manusia. Jika dalam diri manusia sudah tertanam etika yang baik hal itu tentulah akan mempengaruhi kehidupan manusia itu di mana pun dia berada sampai ia bekerja dalam pekerjaanya.




















BAB IV
SOLUSI DAN LASSON LEARNED


Terdapat beberapa masalah yang dihadapi oleh perusahaan Ford terutama yang terjadi di era tahun 1970an, mengenai produksi mobil yang dhaslkannya yaitu ford pinto. Perusahaan ford terpaksa menarik seluruh produksi mobil ford pinto yang telah beredar dipasaran, yang mengalami masalah pada tengki bahan bakar yang akan membahayakan penumpang dan lingkungan sekitar apabila terjadi kecelakan. Terdapat beberapa solusi yang dihadapi oleh prusahaa ford adalah sebagai berikut.

a. Solusi Mengenai Disain
Disain pada mobil ford pinto masih memiliki kelemahan terutama dibagian body bagian belakang, dimana pada body bagian belakang terdapat tangki bahan bakar. Seharusnya pihak yang terkait dalam produksi ford pinto telah menyadarinya apabila terjadi tumbukan pada bagian belakang maka akan mengalami goncangan pada tangki bahan bakar yang akan membahayakan sekitar mobil atau akan menyebabkan ledakan karena gesekan yang terjadi pada tangki bahan bakar. Seharusnya pihak ford membuat bodykit yang terbuat dari besi atau alumunium yang disimpan pada bagian belakang body mobil. Tidak hanya itu seharusnya pada selang transmisi gas ke mesin menggunakan bahan yang lentur dan juga kuat, untuk menghindari kebocoran dan patah pada bagian selng transmisi apabila terjadi tumbukan. Selain itu pada bagian belakang seharusnya di berikan lahan khusus penyimpanan tangki bahan bakar, guna menghindari tangki terlepas apabila terjadi tumbukan yang sangat keras dan bagian terluar tangki bahan bakar seharusnya diberi bahan yang lentur seperti penggunaan karet yang melapisi seluruh bagian tangki bahan bakar. Seharusnya disain dibuat oleh seorang yang ahli dibidangnya yang tidak hanya mementingkan unsur keindaan saja melainkan unsur keselamatan bagi penggunanya. Mesin yang terdapat pada kap mesin seharusnya dilengkap dengan besi pelindung agar dapat melindungi setiap bagian mesin apabila terjadi tumbukan pada bagian depan.
Komponn yang digunakan untuk mmbuat mobil ford pinto sharusnya menggunakan bahan yang berkualitas dan yang telah memiliki standar yang telah ditetapkan oleh lembaga-lembaga yang terkait dalam proses pembuatan mobil, sehingga mobil dapat bertahan lama dalam artian tidak gampang rusak.

b. Solusi System Elektrikal
Seharusnya mobil ford pinto tidak seluruh bagian mobilnya terhubung secara otomatis, seperti pada bagian pintu mobil yang tidak terkunci secera otomatis apabila listrik pada mobil mati. Selain itu terdapat suatu signal pemberitahuan apabila terjadi masalah pada bagian fatal yang terdapat pada mobil, seperti pada bagian tangki bahan bakar, sensor jarak apabila akan terjadi tumbukan.\

c. Solusi Asusransi
Seharusnya pihak ford memberikan asuransi keselamatan jiwa bagi konsuen yang membeli mobil ford pinto, sehingga para konsumen dapat merasa nyaman apabila terjadi kecelakan yang disebabkan oleh system yang terdapat dalam mobil ford pinto. Selain itu juga pihak ford harus siap menarik seluruh mobilnya apabila terjadi kerusakan yang menyebabkan kecelakan atau keselamatan jiwa pengemudinya.










KESIMPULAN

Dari peristwa Ford pinto yang kita pelajari dapat kita ambil sebuah kesimpulan, bahwa setiap kegiatan produksi haruslah mengikuti etika profesi, karena apabila kegitan etika profesi tidak dilakukan dengan baik maka akan menimbulkan keriguan yang sifatnya membahayakan, bagi masyarakat, khususnya konsumen pengguna dari hasil produksi mobil Ford pinto,
Peristiwa gagal produk Ford pinto tidak sebenarnya disebabkan oleh beberapa faktor, selain dari faktor adanya tindakan yang tidak sesuai dengan etika profesi juga ada faktor lain, seperti pertimbangan teknis dalam hal desain produk, dimana pada waktu itu desain produk yang dibuat tidaklah sesuai dengan desain safety yang baik, sehingga mengakibatkan, output produk yang yang tidak layak untuk dipasarkan.
Hal teknis yang terjadi pada Ford pinto sendiri seperti yang sudah dijelaskan bahwa adanya kesalahan, desain dari penerapan pengaplikasian bahan bakar gas didalam pengoperasian mobil tersebut yang ternyata sangat menghawatirkan karena pipa atau saluran ke mesin, menggunakan pipa logam yang tidak fleksibel dan juga rawan bocor sehingga mengakibatkan dengan mudahnya terjadi kebakaran apabila terjadi benturan, dan juga dalam sistem elektroniknya, mobil ini bersifat paralel sehingga apa bila terjadi kerusakan atau putus terhadap salah satu saja sirkuitnya, maka akan berakibat seluruh transmisi elektronik yang ternyata sudah didesain otomatis menjadi mati, dalam hal ini sistem lock terhadap pintu mobil bekerja otomatis saat mobil dioperasikan, menjadi mati atau tidak berfungsi apabila sirkuitnya ada yang terputus.
Hubunganya dengan peristiwa tragedi Ford pinto, saat terjadi kecelakaan terhadap mobil yang mengakibatkan tabung gas bahan bakar mobil meledak, sirkuit dalam sistem elektroniknya akan mati secara keseluruhan karena sifatnya paralel, sehingga menyebabkan sistem lock atau kunci otomatis yang ada pada menjadi tidak dapat matikan, atau dirubah untuk membuka pintu mobil sehingga menyebabkan penumpan terjebak didalam mobil, yang dalam keadaan terbakar, dapat kita bayangkan yang terjadi terhadapa para penumpang yang ada didalam mobil, penumpang dapat terluka bahkan meninggal karena terbakar.
Solusi yang dapat ditawarkan untuk produk Ford pinto tentunya adalah solusi perbaikan desain, denagn mempertimbangkan etika profesi yang menjunjung tinggi keselamatan konsummen sehingga tidk ada pihhak yang dirugikan, mungkin langkah awal dari perbaikan desain sendiri yaitu memperbaiki sistem tabung gas yang ada beserta saluran-saluran pipanya, sebaiknya dibuat dari bahan yang fleksibel, untuk pendektesian keselamatan alangkah baiknya mobil ini juga menggunakan sistem pemadaman api yang yang berupa tabung nitrogen cair yang diletakan disekitar tabung gas sebagai langkah antisipasi awal, bahkan mungkin ada solusi lain yang mungkin bermanfaat untuk tabung gas memberikan sistem pendingin radiator dan juga sirkulasi udara. Untuk sistem elektronik yang ada alangkah baiknya jika sistem elektronik dibagi menjadi 2 bagian yaitu untuk bagian pengapian atau transmisi, dan juga untuk bagian sistem sirkuit mobil dengan catatan untuk sirkuit mobil diberi perlindungan dari kebakaran sehingga aman saat terjadi kejadian seperti tragedi Ford pinto.
Seluruh kejadian yang ada sangat erat sekali kaitanya denagn etika profesi dimana pada saat itu yang didahulukan hanyalah profit, karena teknologi baru mungkin dilirik (mobil berbahan bakar gas), tanpa memikirkan prosedur desain yang matang dan juga aman bagi konsumen yang menggunakan, sebenarnya hal seperti ini tidak hanya menimbulkan kerugian bagi konsumen namun juga kerugian yang besar dialami pula oleh Ford oleh karena itu alangkah baiknya sebuah prosedur keteknikan dijalankan dengan sebaik-baiknya sehingga tidak menyababkan kejadian buruk yang akan tertulis didalam sejarah.






DAFTAR PUSTAKA



http://indyfery.blogspot.com/2010/04/sejarah-ford-pinto.html
http://kaskus-lover.blogspot.com/2011/02/10-daftar-produk-gagal-terbesar-yang.html
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.wfu.edu/~palmitar/Law%26Valuation/Papers/1999/Leggett-pinto.html
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ford_Pinto
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.engineering.com/Library/ArticlesPage/tabid/85/articleType/ArticleView/articleId/166/Ford-Pinto.aspx
http://indyfery.blogspot.com/2010/04/sejarah-Ford-pinto.html
http://www.anneahira.com/etika.htm
http://www.balihesg.org/index.php?option=com_content&task=view&id=324&Itemid=1

Senin, 04 April 2011

TUGAS 3 ETIKA PROFESI (TUGAS 3 ETHICS CODE ABET)

TUGAS ETIKA PROFESI
TUGAS 3 ETHICS CODE ABET




DISUSUN OLEH:
KELOMPOK C
3ID01

Halimatussa’diah
30408407



Dewan Akreditasi Rekayasa dan Teknologi (Abet)
Kode Etik Insinyur
Prinsip Dasar

Insinyur menegakkan dan memajukan integritas, kehormatan dan martabat dari profesi insinyur dengan cara:
I. Menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk peningkatan kesejahteraan manusia,
II. Bersikap jujur dan tidak memihak, dan setia melayani masyarakat, pimpinan mereka dank lien,
III. Berjuang untuk meningkatkan kompetensi dan martabat profesi rekayasa, dan,
IV. Mendukung masyarakat professional dan teknis disiplin ilmu mereka.

Peraturan-Peraturan Dasar
1. Insinyur harus mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan, masyarakat pada saat pelaksanaan tugas professional mereka.
2. Insinyur harus melakukan pelayanan hanya di bidang kompetensi mereka.
3. Insinyur harus mengeluarkan pernyataan publik hanya secara objektif dan benar.
4. Insinyur akan bertindak dalam hal-hal profesional untuk setiap pimpinan atau klien secara jujur.mewakili atau mengawasi, dan harus menghindari konflik kepentingan.
5. Insinyur akan membengun reputasi professional mereka atas jasa layanan mereka dan tidaka akan bersaing secara tidak adil dengan orang lain.
6. Insinyur harus bertindak sedemikian rupa untuk menjaga dan meningkatkan kehormatan, integritas, dan martabat profesi.
7. Insinyur harus melanjutkan pengembangan profesi mereka sepanjang karir mereka dan harus memberikan peluang bagi pengembangan professional pada insinyur lain di bawah pengawasan mereka.

1. Insinyur harus memegang terpenting keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di pelaksanaan tugas profesional mereka.
a. Insinyur harus mengakui bahwa hidup, keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat umum tergantung pada teknik penilaian, keputusan dan praktek dimasukkan ke dalam struktur, mesin, produk, proses dan perangkat.
b. Insinyur tidak akan menyetujui atau segel rencana dan / atau spesifikasi yang bukan dari desain yang aman bagi kesehatan publik dan kesejahteraan dan sesuai dengan standar teknis yang berlaku.
c. Jika penilaian profesional Insinyur 'dikesampingkan bawah keadaan dimana keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan publik langka, Engineers harus memberitahu klien atau pegawai dari konsekuensi yang mungkin dan memberitahukan otoritas yang tepat lain situasi, yang mungkin diperlukan.
(1) Insinyur harus lakukan mungkin untuk menyediakan standar dipublikasikan apa pun, tes kode dan prosedur pengendalian kualitas yang akan memungkinkan masyarakat untuk memahami tingkat harapan keselamatan atau hidup yang terkait dengan menggunakan produk desain, dan sistem yang mereka bertanggung jawab.
(2) Insinyur akan melakukan review keselamatan dan keandalan desain, produk atau sistem yang mereka bertanggung jawab sebelum memberikan mereka persetujuan untuk rencana desain.
(3) Jika Insinyur mengamati kondisi yang mereka percaya akan membahayakan keselamatan umum atau kesehatan, mereka harus memberitahu otorita yang tepat dari situasi.
d. Insinyur harus memiliki pengetahuan atau alasan untuk percaya bahwa orang lain atau perusahaan yang mungkin melanggar setiap ketentuan ini. Pedoman, mereka akan menyajikan informasi tersebut kepada otoritas yang tepat dalam tertulis dan harus bekerja sama dengan kewenangan yang tepat dalam pemberian seperti informasi lebih lanjut atau bantuan yang mungkin diperlukan.
(1) Mereka harus memberitahu otoritas yang berwenang jika kajian yang layak keselamatan dan keandalan dari produk atau sistem belum dibuat atau ketika desain memberlakukan bahaya kepada masyarakat melalui penggunaannya.
(2) Mereka harus menahan persetujuan produk atau sistem ketika perubahan atau modifikasi yang dibuat yang akan mempengaruhi kinerjanya buruk sejauh keselamatan dan keandalan yang bersangkutan.
e. Insinyur harus mencari peluang untuk melayani konstruktif dalam urusan kewarganegaraan dan bekerja untuk kemajuan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan komunitas mereka.
f. Insinyur harus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
2. Insinyur harus melaksanakan jasa hanyalah di area dari kemampuan mereka.
a. Harus insinyur lakukan untuk melaksanakan tugas rancang-bangun hanya ketika dipersyaratkan oleh Pendidikan atau pengalaman pada teknis spesifik bidang dari terbelit rancang-bangun.
b. Insinyur mungkin menerima satu Pendidikan memerlukan tugas atau pengalaman sebelah luar dari bidang mereka sendiri dari kemampuan, tapi hanyalah ke luas yang mereka jasa dibatasi ke tahap itu dari proyek dimana mereka dipersyaratkan. Semua tahap lain dari proyek demikian harus dilaksanakan oleh berkualitas berhubungan, konsulen, atau karyawan.
c. Insinyur tidak boleh menambahkan tanda tangan mereka dan / atau menyegel ke apapun rancang-bangun hadapi rencana atau dokumen dengan pokok pembahasan dimana kekurangan mereka kemampuan berdasarkan atas Pendidikan atau pengalaman, atau pun untuk apapun rencana demikian atau mendokumentasikan tidak siap pada mereka kontrol langsung pengawasan.
3. Insinyur harus mengeluarkan pernyataan umum hanya pada satu obyektif dan etika jujur.
a. Harus insinyur akalkan untuk meluas pengetahuan publik, dan untuk cegah salah sangka dari perampungan dari rancang-bangun.
b. Insinyur harus dengan sepenuhnya obyektif dan jujur di semua profesional laporan, pernyataan, atau kesaksian. Mereka harus termasuk semua relevan dan keterangan bersangkutan dalam hal laporkan, pernyataan, atau kesaksian.
c. Insinyur, ketika melayani sebagai bersaksi pakar atau teknis sebelum apapun meja hijau, komisi, atau mahkamah pengadilan lain, harus mengekspresikan satu pendapat rancang-bangun hanya ketika ini didirikan pada saat pengetahuan cukup dari fakta di emisi, pada saat satu latar belakang kemampuan teknis pada pokok pembahasan, dan pada saat hukuman jujur dari keakuratan dan kebenaran dari kesaksian mereka.
d. Insinyur harus tidak mengeluarkan pernyataan, kritik, atau pun argumen pada merekayasa hal yang terinspirasi atau terbayar untuk oleh satu pihak berkepentingan, atau pihak, kecuali jika yang mereka telah mendahului komentar mereka oleh dengan tegas mengidentifikasi mereka sendiri, dengan menyingkapkan identitas dari pihak atau pihak pada siapa kepentingan mereka adalah berbicara, dan dengan mengungkapkan keberadaan dari apapun pecuniary tertarik mereka mungkin punya pada hal sekejap.
e. Insinyur harus dipuji dan rendah hati di dalam menjelaskan pekerjaan dan bintang jasa mereka, dan akan menghindari apapun cenderung akta untuk meningkatkan daya tarik mereka sendiri pada belanja dari integritas, hormat dan kemuliaan dari pemangkuan jabatan.
4. Insinyur akan bertindak dalam hal-hal profesional untuk setiap majikan atau klien secara jujur agen atau pengawas, dan harus menghindari konflik kepentingan.
a. Insinyur harus menghindari semua konflik kepentingan yang dikenal dengan majikan mereka atau klien dan harus segera memberitahukan majikan mereka atau klien dari setiap bisnis asosiasi, kepentingan, dari keadaan yang dapat mempengaruhi mereka penilaian atau kualitas layanan mereka.
b. Insinyur tidak akan sadar melakukan apapun tugas yang akan sengaja menciptakan potensi konflik kepentingan antara mereka sendiri dan mereka klien atau majikan mereka.
c. Insinyur tidak akan menerima kompensasi, keuangan atau sebaliknya, dari lebih dari satu pihak untuk layanan proyek yang sama, maupun untuk layanan berkaitan dengan proyek yang sama, kecuali keadaan sepenuhnya diungkapkan kepada, dan setuju untuk, oleh semua pihak yang berkepentingan.
d. Insinyur tidak akan meminta atau menerima keuangan atau lainnya yang berharga pertimbangan, termasuk desain teknik bebas, dari bahan atau peralatan pemasok untuk menentukan produk mereka.
e. Insinyur tidak akan meminta atau menerima gratifikasi, langsung atau tidak langsung, dari kontraktor, agen mereka, atau pihak lain yang berhubungan dengan klien mereka atau pengusaha sehubungan dengan pekerjaan yang mereka bertanggung jawab.
f. Ketika dalam pelayanan publik sebagai anggota, penasehat, atau karyawan dari badan pemerintah atau departemen, Insinyur tidak akan berpartisipasi dalam pertimbangan atau tindakan sehubungan dengan layanan yang disediakan oleh mereka atau mereka organisasi dalam praktek rekayasa pribadi atau produk.
g. Insinyur tidak akan meminta atau menerima kontrak teknik dari pemerintahan tubuh di mana suatu pokok, pejabat atau karyawan mereka organisasi berfungsi sebagai anggota.
h. Ketika, sebagai hasil dari studi mereka, Insinyur percaya proyek tidak akan berhasil, mereka begitu akan memberitahu majikan mereka atau klien.
i. Insinyur harus memperlakukan informasi yang datang kepada mereka dalam perjalanan mereka tugas sebagai rahasia, dan tidak akan menggunakan informasi seperti cara membuat keuntungan pribadi jika tindakan tersebut merugikan kepentingan klien mereka, majikan mereka, atau masyarakat.
(1) Mereka tidak akan mengungkapkan informasi rahasia mengenai bisnis urusan atau proses teknis dari majikan sekarang atau mantan atau klien atau penawar dalam evaluasi, tanpa persetujuannya.
(2) Mereka tidak akan mengungkapkan informasi rahasia atau temuan apapun komisi atau dewan yang mereka menjadi anggota.
(3) Ketika mereka menggunakan desain yang diberikan kepada mereka oleh klien, desain ini tidak akan diduplikasi oleh Engineers bagi orang lain tanpa mengungkapkan izin.
(4) Sedangkan dalam mempekerjakan orang lain, tidak akan masuk Engineers promosi upaya atau negosiasi untuk bekerja atau membuat pengaturan untuk lainnya kerja sebagai kepala sekolah atau untuk berlatih sehubungan dengan proyek-proyek khusus yang mereka telah mendapatkan pengetahuan tertentu dan khusus tanpa persetujuan dari semua pihak yang berkepentingan.
j. Insinyur harus bertindak dengan keadilan dan keadilan kepada semua pihak ketika penyelenggara konstruksi (atau lainnya) kontrak.
k. Sebelum pekerjaan usaha untuk orang lain dimana Insinyur mungkin membuat peningkatan, rencana, desain, penemuan, atau rekaman lain yang mungkin membenarkan hak cipta atau hak paten, mereka harus masuk ke dalam satu persetujuan mengenai kepemilikan.
l. Insinyur harus mengakui dan menerima kesalahan mereka sendiri ketika terbukti tidak benar dan menahan diri dari pengubahan atau mengubah fakta untuk membenarkan keputusan mereka.
m. Insinyur tidak boleh menerima lapangan kerja profesional di luar pekerjaan tetap mereka atau tanpa pengetahuan dari pimpinan mereka.
n. Insinyur tidak boleh mencoba untuk menarik satu karyawan dari pimpinan lain oleh penyajian salah atau sesat.
o. Insinyur tidak boleh mengamati pekerjaan dengan Insinyur lain terkecuali dengan pengetahuan dari Insinyur demikian, atau kecuali jika tugas atau kesepakatan susuai kontrak untuk pekerjaan telah diakhiri.
(1) Insinyur pada bidang pemerintah, lapangan kerja industri atau bidang pendidikan diberi hak untuk mengamati dan mengevaluasi pekerjaan dengan insinyur lain ketika sangat diperlukan oleh mereka.
(2) Insinyur di penjualan atau lapangan kerja industri berhak atas perbandingan rancang bangun pembuatan dari produk mereka dengan produk penyalur lain.
(3) Insinyur di lapangan kerja penjualan tidak boleh menawarkan atau pun memberikan konsultasi rancang bangun atau desain atau nasihat selain dari bagian alat-alat perlengkapan, bahan atau sistem dijual atau tawarkan akan dijual oleh mereka.

5. Insinyur harus membangun reputasi profesional mereka pada bintang jasa dari jasa mereka dan tidak boleh bersaing tanpa keadilan dengan lain-lain.
a. Insinyur tidak boleh membayar atau pun menawarkan untuk bayar, yang bagaimanapun secara langsung atau secara tidak langsung, apapun komisi, kontribusi politis, atau satu hadiah, atau bahan pertimbangan lain agar mengamankan pekerjaan, tidak tergolong dari mengamankan posisi bergaji melalui kantor penempatan tenaga kerja.
b. Insinyur harus merundingkan kontrak untuk profesional melayani secara wajar dan hanya atas dasar kemampuan dengan dipertunjukkan dan keterampilan untuk jenis dari jasa profesional diperlukan.
c. Insinyur harus mendiskusikan satu cara dan tingkat dari ganti-rugi setaraf dengan menyetujui bidang lapangan dari jasa.
Suatu pertemuan dari pihak para kontrak adalah penting ke kepercayaan timbal balik. Daya tarik publik diperlukan bahwa ongkos rancang bangun melayani menjadi adil dan layak, tetapi bukan bahan pertimbangan pembicaraan di pemilihan dari individu atau firma untuk menyediakan jasa ini.
(1) Prinsip-prinsip ini harus diterapkan oleh Insinyur dalam memperoleh layanan profesional lainnya.
d. Insinyur tidak dapat berupaya untuk menggantikan insinyur lain dalam bekerja setelah menyadari bahwa langkah pasti telah diambil terhadap pekerjaan yang lain 'atau setelah mereka telah dipekerjakan.
(1) Mereka tidak akan meminta pekerjaan dari klien yang sudah memiliki Insinyur lain di bawah kontrak untuk pekerjaan yang sama.
(2) Mereka tidak akan menerima pekerjaan dari klien yang sudah memiliki Insinyur untuk pekerjaan yang sama belum selesai atau belum dibayar kecuali persyaratan kinerja atau pembayaran dalam kontrak sedang digugat atau jasa Insinyur kontrak 'telah dihentikan secara tertulis oleh salah satu pihak
(3) Dalam hal pengakhiran gugatan, seorang enginer sebelum menerima / menyetujui penugasan harus memberi nasihat kepada enginer tersebut sebelum mengakhiri dalam gugatan.
e. Insinyur harus tidak meminta dirinya, mengusulkan atau menerima professional komisi secara kontingen dalam keadaan di mana mereka penilaian profesional harus adil dan berkompromi, ketika darurat Ketentuan yang digunakan sebagai alat untuk mempromosikan atau mengamankan seorang professional komisi.
f. Insinyur tidak akan memalsukan atau mengizinkan penafsiran yang salah atas mereka, atau asosiasi mereka, kualifikasi akademis atau profesional. Mereka tidak akan menggambarkan atau melebih-lebihkan derajat mereka tanggung jawab dalam tugas pokok sebelumnya. Brosur atau presentasi atau kejadian lainya harus sesuai pekerjaan yang bersangkutan tidak akan menggambarkan fakta tentang pengusaha, karyawan, asosiasi, usaha patungan, atau mereka lalu prestasi dengan maksud dan tujuan meningkatkan kualifikasi mereka dan bekerja.
g. Insinyur dapat mengiklankan pelayanan profesional hanya sebagai sarana identifikasi dan memiliki batasan pada hal berikut:
(1) kartu Profesional dan daftar di diakui dan bermartabat untuk dipublikasi, asalkan mereka konsisten dalam ukuran/kapasitas dan berada dalam bagian publikasi secara teratur dikhususkan seperti untuk kartu profesional dan daftar. Informasi yang ditampilkan harus dibatasi nama perusahaan, alamat, nomor telepon, simbol yang sesuai, nama-nama peserta pokok dan bidang praktek di mana layaknya perusahaan berkualitas.
(2) Tanda pada peralatan, kantor dan di lokasi proyek yang mereka memberikan layanan, terbatas pada nama perusahaan, alamat, nomor telepon dan jenis pelayanan, yang sesuai.
(3) Brosur, kartu nama, kop surat dan pengalaman menunjukan kenyataan, fasilitas, personil dan kapasitas untuk membuat layananpun, menyediakan sama atau sesuai relatif tidak menyesatkan terhadap tingkat partisipasi dalam proyek-proyek dikutip dan tidak pandang bulu atau membeda-bedakan didistribusikan.
(4) Daftar di bagian diklasifikasikan direktori telepon, terbatas nama, alamat, nomor telepon dan spesialisasi di mana perusahaan memenuhi syarat tanpa menggunakan jenis tipe khusus atau tebal
h. Insinyur mungkin mempergunakan iklan peraga pada bisnis yang sehat dengan penerbitan profesional, penyediaan ini berdasarkan fakta, dan berhubungan hanya ke rancangan, bebas dari lagu yang akan menunjang iklan tersebut, tidak mengandung ekspresi atau tidak bersifat pujian atau implikasi, sedangkan insinyur tidak ikut serta pada jasa atau proyek dalam menyesatkan masyrakat.
i. Insinyur mungkin mempersiapkan artikel untuk menekan orang luar atau teknis yaitu berdasar fakta, dipuji dan bebas dari lagu yang menunjang iklan tersebut atau implikasi bersifat pujian. Artikel demikian tidak boleh menyiratkan selain dari keikut sertaan langsung mereka pada pekerjaan dideskripsikan kecuali jika tugas diberikan kepada orang lain untuk andil mereka dari pekerjaan.
j. Insinyur mungkin meluaskan ijin untuk mereka pergunakan di kalangan komersil, seperti mungkin diterbitkan oleh pabrikan, kontraktor, penyalur bahan, dsb., hanya atas suatu notasi keikut sertaan dan bidang lapangan pada proyek saja yang dapat dijelaskan. Ijin demikian tidak boleh meliputi pengesahan dari produk yang dimiliki.
k. Insinyur mungkin mengiklankan untuk penambahan pegawai dari personalia pada sesuai penerbitan atau dengan distribusi istimewa. Keterangan yang disajikan harus ditayangkan pada satu etika terpuji, dibatasi untuk memperkokoh nama, alamat, nomor telepon, lambang sesuai, sebut dari partisipan prinsipal, bidang dari praktek dimana dipersyaratkan dan uraian berdasar fakta dari posisi, kecakapan dan menguntungkan.
l. Insinyur tidak boleh memasuki kompetisi untuk desain dengan maksud memperoleh komisi untuk proyek spesifik, kecuali jika ketetapan dibuat untuk ganti-rugi layak bagi seluruh disain sampaikan.
m. Insinyur tidak boleh dengan jahat atau dengan licik, secara langsung atau secara tidak langsung, lukai reputasi profesional, prospek, praktek atau lapangan kerja dengan lain insinyur, atau pun harus mereka secara tidak pandang bulu mengkritik lain pekerjaan.
n. Insinyur harus tidak melakukan atau pun sependapat melaksanakan apapun rancang-bangun layanan pada satu basis bebas, kecuali jasa profesional yang saran di sifat alami untuk tata negara, amal, religius atau bukan organisasi tertentu. Ketika melayani seperti anggota dari organisasi demikian, insinyur berhak atas manfaatkan pengetahuan rancang-bangun mereka pribadi pada jasa dari ini organisasi.
o. Insinyur tidak boleh mempergunakan alat-alat perlengkapan, barang persediaan, fasilitas laboratori atau pun kantor dari majikan mereka untuk menangani di luar praktek pribadi tanpa setuju.
p. Jika dengan bebas bea atau bea cukai membantu fasilitas, insinyur tidak boleh mempergunakan murid layanan di kurang dari kecepatan-angka dengan karyawan lain dengan kemampuan yang dapat diperbandingkan, meliputi keuntungan tambahan.
6. Insinyur harus bersikap menegakkan dan menambahkan hormat, integritas dan kemuliaan dari pemangkuan jabatan.
a. Insinyur tidak boleh dengan sadar menghubungkan dengan atau pun mengijinkan penggunaan dari mereka sebut atau pun perusahaan di spekulasi bisnis oleh siapapun atau perusahaan yang mana mereka tahu, atau punya alasan untuk yakini, terlibat dalam bisnis atau praktek profesional dari satu sifat alami curang atau tak jujur.
b. Insinyur tidak boleh mempergunakan Anggaran Dasar dengan bukan insinyur, korporasi, atau pun persekutuan sebagai ' selubung untuk akta tak pantas.
7. Seorang Insinyur harus melanjutkan pengembangan profesi sepanjang karir mereka, dan harus memberikan peluang bagi pengembangan karir profesional insinyur mereka dalam suatu pengawasan.
a. Insinyur harus mendorong karyawannya untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang selanjutnya.
b. Insinyur harus mendorong karyawannya agar mendaftar sedini mungkin pada tanggal yang telah ditentukan.
c. Insinyur harus mendorong karyawannya untuk menghadiri dan mempresentasikan makalah pada pertemuan masyarakat profesional dan teknis.
d. Insinyur harus mendukung secara menyeluruh profesional dan teknis dari sikap disiplin.
e. Insinyur harus memberikan kredit yang tepat untuk pekerjaan mereka yang akan jatuh tempo, dan mengakui kepentingan kepemilikan orang lain. Kapan saja mungkin, dlam hal nama seseorang atau orang-orang yang mungkin bertanggung jawab untuk desain, penemuan, tulisan atau prestasi lainnya.
f. Insinyur akan berusaha untuk memperluas pengetahuan umum teknik, dan tidak akan berpartisipasi dalam penyebaran informasi yang tidak benar, tidak adil atau Laporan berlebihan tentang teknik.
g. Insinyur harus menjunjung tinggi prinsip sesuai ketentuan dan memenuhi kompensasi untuk mereka yang terlibat dalam pekerjaan teknik.
h. Insinyur harus menetapkan tugas profesional insinyur secara alamiah dengan pelatihan penuh dan pengalaman mereka sejauh mungkin, serta mendelegasikan fungsi-fungsi yang lebih rendah untuk sub profesional atau teknisi.
i. Insinyur harus menyiapkan calon karyawan teknik dengan informasi yang lengkap tentang kondisi kerja dan status yang diusulkan dalam pekerjaan, dan setelah bekerja mereka harus menjaga informasi apapun dari setiap perubahan.